Mahasiswa Prodi Doktor Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Uswatun Hasanah, berhasil meraih gelar doktor usai mempertahankan disertasi yang berjudul Pendekatan Perancah dalam Pembelajaran Penjurnalan Transaksi Bisnis Berdasarkan Cognitive Load Theory pada Pembelajaran Awal Akuntansi pada ujian terbuka promosi doktor di FEB UGM, Selasa (7/6).
Dosen FEB Unsoed Purwokerto ini mengatakan penjurnalan merupakan tugas kompleks bagi pembelajar awal akuntansi karena melibatkan serangkaian langkah termasuk analisis transaksi terbatas maupun diperluas. Penelitiannya bertujuan menguji desain pembelajaran penjurnalan menggunakan perancah persamaan akuntansi yang dapat meningkatkan pemahaman penjurnalan. Sementara data yang diperoleh menggunakan metode eksperimen laboratorium, dengan bantuan Learning Management System (LMS).
Penelitian ini menurut Uswatun memberikan tiga kontribusi yaitu pada praktik, teori, dan juga kebijakan. Kontribusi pada praktik, penelitian ini diharapkan mampu mendesain perancah alternatif dalam rangka meningkatkan pemahaman tentang penjurnalan menggunakan persamaan akuntansi berbasis aljabar. Persamaan ini memungkinkan pengenalan transaksi kompleks yang melibatkan elemen laporan posisi keuangan dan laba rugi secara rasional sehingga para pembelajar akuntansi tidak perlu lagi menghafal aturan tertentu dalam melakukan penjurnalan.
Menurutnya penggunaan persamaan akuntansi berbasis aljabar sebagai perancah bisa menjadi suatu inovasi baru dalam pembelajaran mata kuliah Akuntansi Pengantar yang efektif. Dampaknya, bagi mahasiswa akan jadi lebih mudah mengingat materi persamaan akuntansi dasar yang dijelaskan sehingga mereka tidak akan mengalami kesulitan dalam mempelajari mata kuliah akuntansi lanjutan. “Efektivitas dalam pandangan CLT adalah bagaimana penguasaan konten penting dan dalam proses penguasaan suatu keahlian. Kinerja individu dapat berupa perubahan terukur dalam jumlah, tarif, frekuensi, atau kompleksitas kualitatif dari struktur pengetahuan,” paparnya.
Ia menjelaskan bahwa persamaan akuntansi berbasis aljabar menawarkan pemahaman yang mengurangi muatan kognitif menurut CLT, dengan menempatkan “Biaya” sebagai penggunaan dana/kapital/aplikasi dan “Pendapatan” sebagai sumber dana/kapital. Penggunaan persamaan akuntansi berbasis aljabar sebagai perancah dapat membantu pembelajar dalam mengkonstruksi pemahaman penjurnalan.
Berdasarkan hasil uji efek perancah penggunaan persamaan akuntansi berbasis aljabar dalam pembelajaran penjurnalan ternyata mampu membantu para pembelajar memahami dan juga mengingat materi yang telah dijelaskan, tidak berbeda dengan penggunaan perancah persamaan akuntansi standar. Hal ini dikarenakan telah terjadi pembentukan skema dalam memori jangka panjang. “Pemangku kepentingan dapat mempertimbangkan untuk menggunakan metoda pengajaran dan atau buku teks yang memuat persamaan akuntansi berbasis aljabar karena terbukti tidak berbeda dalam hal efektivitas pembelajaran dengan persamaan standar, khususnya apabila digunakan sebagai perancah penjurnalan,” pungkasnya.
Penulis : Gusti Grehenson