Dalam rangka menindaklanjuti kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan para mahasiswa Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM), dilakukan diseminasi guna menyebarkan informasi mengenai kegiatan dan berbagai program kesehatan yang telah dilakukan oleh mahasiswa. Diseminasi digelar pada hari Jumat (17/6) dalam bentuk talkshow dengan menampilkan hasil kegiatan para mahasiswa tahun 3 angkatan 2019 yang tergabung dalam Community and Family Health Care with Interprofessional Education (CFHC-IPE) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM.
dr. Widyandana, MHPE., Ph.D. Sp.M(K), dosen Departemen Pendidikan Kedokteran FK-KMK UGM, mengatakan program Community and Family Health Care with Interprofessional Education (CFHC-IPE) menjadi program atau wadah untuk menggabungkan mahasiswa tiga program pendidikan FK-KMK UGM yaitu Ilmu Gizi, Ilmu Keperawatan dan Ilmu Pendidikan Dokter dalam mempraktekkan keterampilan profesi secara nyata di lapangan serta mendorong kolaborasi mahasiswa sejak jenjang sarjana. Keterampilan profesi diasah melalui interaksi langsung dengan masyarakat serta pendampingan keluarga mitra secara berkelompok selama empat tahun masa menempuh studi di perguruan tinggi.
“Kegiatan tahun ketiga ini berfokus pada pemberdayaan komunitas melalui pengabdian masyarakat. Pengabdian ini bertujuan untuk melaksanakan intervensi sederhana terhadap permasalahan kesehatan komunitas yang telah digali sebelumnya melalui need assessment atau pengkajian,” katanya.
Dalam kegiatan diseminasi yang bertajuk “Sinergi dan Kesinambungan Program”, menghadirkan narasumber Kepala Bidang Pemerintahan dan SDM Bappeda Sleman, Heribertus Riswidodo, S.E., M.SE., dan Cahya Prihantama, SKM., MPH dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. Kegiatan ini juga menghadirkan 7 Dukuh, 14 kader Dusun, serta 30 perwakilan dengan menampilkan pengalaman pengabdian yang dilakukan mahasiswa dari kelompok 43, kelompok 39 dan kelompok 30.
Kelompok 43 melakukan pengabdian di dusun Mejing Kidul, Gamping dengan mengangkat topik GERMAS (Gerakan Rutin Makan Sehat). Kelompok 39 dan kelompok 30 melakukan pengabdian di dusun Jethak 1 dengan mengangkat topik Sisihkan Rokok dan Tantangan Menu Berbuka dan Sahur Sehat.
Cahya Prihantama mengakui sedemikian penting kerja sama pentahelix guna mendukung peningkatan derajat kesehatan, khususnya di Kabupaten Sleman. Seperti kerja sama pentahelix dalam penanggulangan DBD di Kabupaten Sleman yang melibatkan Pemerintah Kabupaten, Kapanewon, Kalurahan, TNI-Polri, Yayasan TAHIJA, FKKMK UGM dan media Sleman TV, times, Antara dan lain-lain.
“Demikian juga kerjasama pentahelix untuk kesehatan jiwa yang melibatkan Dinas Sosoal, Dinas Pendidikan, dinas P3A2KB, Dinas Kesehatan, Puskesmas, UNALA, Humanity Inclusion, Yakum, SIGAP, Yayasan Siklus Indonesia, Fakultas Psikologi UGM dan media Sleman go.id, Sleman TV, Times, Suara.com dan lain-lain,” ujarnya.
Penulis : Agung Nugroho