Fakultas Geografi UGM pada tahun 2022 kembali menyelenggarakan Summer Course on Ecosystem-based Disaster Risk Reduction and Climate Change Adaptation (Eco-DRR CCA). Summer Course on Ecosystem-based Disaster Risk Reduction and Climate Change Adaptation (Eco-DRR CCA) berlangsung selama dua minggu, 5-22 Juli 2022 dan kegiatan ini merupakan Online Based Event.
Event Eco-DRR CCA dihadiri 76 peserta dengan menghadirkan 25 narasumber dari 18 negara. Dalam opening remarks disampaikan laporam oleh Koordinator Program, Dr. Dyah Rahmawati Hizbaron, M.T., M.Sc., dilanjutkan sambutan oleh Dekan Fakultas Geografi UGM, Dr. Danang Sri Hadmoko, M.Sc., dan kegiatan secara resmi dibuka oleh Direktur Kemitraan, Alumni dan Urusan Internasional (DKAUI) UGM, Dr. Puji Astuti, M.Sc., Apt.
Dyah Rahmawati mengatakan penyelenggaraan Summer Course tahun ini merupakan kelanjutan dari berbagai aktivitas terkait EcoDRR yang telah dilaksanakan oleh Fakultas Geografi UGM sejak tahun 2010. Kegiatan yang digelar diantaranya berupa Short Course, Summer Course, Training of Instructors, Workshop, Webinar, Joint Research Project, dan Young Researchers School.
“Summer Course tahun 2022 ini diikuti oleh peserta dari Pakistan, Myanmar, Italia, India, Egypt, China, Bangladesh, Afghanistan, Taiwan, Germany, the Netherlands, Australia, Thailand, Switzerland, Vietnam, Palestinian Teritory, Nepal, Malaysia, Philipines, UK, dan Spain,” katanya di Fakultas Geografi UGM, Selasa (12/7).
Selain dosen UGM, kegiatan Eco-DRR CCA juga menghadirkan narasumber para pengajar dari University of Cambridge, University of Glasgow, Leeds University, dan Monash University. Ada juga para dosen dari ITT Cologne, Vrije University Amsterdam, UNU-EHS Germany, University of Utrecht, Ain Shams University, AIT Thailand, VAWR Vietnam, NTNU Taiwan, UNEP, Badan Informasi Geospasial, Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia, dan Yayasan Konservasi Indonesia.
Dyah berharap meski penyelenggaraan Summer Course tahun ini masih menggunakan ruang virtual karena pandemi diharapkan tetap bisa meningkatkan upaya memahami data, digitalisasi, penerapan penginderaan jauh dan GIS dalam membangun dan menjaga keberlanjutan lingkungan yang resilien terhadap bencana melalui pendekatan ekosistem. Upaya ini sejalan dengan komitmen UGM dalam peningkatan kualitas pembelajaran baik secara offline maupun virtual sebagai World Class University.
Penulis : Agung Nugroho