Fakultas Pertanian UGM kembali menyelenggarakan International Summer Course On Smart-Eco Bioproduction Agriculture (SC-SOBA) yang bertajuk Climate-Smart Agriculture sejak 1 Juli hingga 12 Agustus 2022 mendatang. Sebanyak lima puluh peserta dari berbagai negara mengikuti kegiatan summer course yang dilaksanakan secara virtual ini. Kegiatan yang diperuntukkan untuk mahasiswa dalam dan luar negeri ini, selain bisa menambah kompetensi dan pengetahuan mahasiswa dalam studi pertanian dan perikanan yang ramah lingkungan, para peserta bisa saling mengenal satu sama lain sehingga bisa menambah jejaring internasional.
Ketua Panitia Kegiatan, Valentina Dwi Suci Handayani, Ph.D., mengatakan summer course ini diselenggarakan sebagai bentuk respons Fakultas Pertanian UGM atas isu lingkungan pada praktik pertanian dan perikanan yang hangat diperbincangkan secara internasional. “Kita ingin mencoba mengintegrasikan pembelajaran pengetahuan ekologi tradisional dengan praktik pertanian modern. Menggunakan pendekatan studi kasus,” kata Valentina dalam rilis yang dikirim Kamis (14/7).
Menurutnya kegiatan ini memberikan manfaat bagi peserta soal isu perubahan iklim, dampak dan strategi untuk mitigasi serta adaptasi teknologi, teknologi climate smart farming, pertanian presisi, dan aspek-aspek sosial-ekonomi di bidang pertanian. “Berbagai perspektif untuk membahas tentang perubahan iklim dan praktik pertanian ramah lingkungan, kita menghadirkan pembicara dari berbagai negara dan latar belakang keilmuan yang bervariasi untuk memfasilitasi peserta agar mampu mendalami isu strategis perubahan iklim,” katanya.
Beberapa pembicara yang akan dihadirkan diantaranya adalah, Dr. Samuel Johnson Sutanto dari Wageningen University and Research, Netherland, Prof.Maria Victoria O. Espaldon dari University of the Philippines, Los Banos, Prof. Iin Handayani dari Murray State University, Amerika Serikat, Prof. Lori Cramer dari Oregon State University, Amerika Serikat.
Selanjutnya Dr. Mucahid Bayrak dari National Taiwan Normal University, Prof. Simone Sandoz dari United Nations University, Bonn, Prof. Stefaan de Neve dari Ghent University, Belgium, Dr. Dzarifah Zulperi dari UPM, Malaysia. Sementara pembicara dari UGM adalah Prof. Junun Sartohadi dari Fakultas Geografi, Prof. Y. Andi Trisyono dari Fakultas Pertanian, dan Prof. Dwikorita Karnawati dari Fakultas Teknik sekaligus Kepala BMKG RI.
Penulis : Gusti Grehenson