Mahasiswa UGM kembali mengukir pretasi di tingkat internasional. Kali ini empat mahasiswa UGM yang tergabung dalam tim Nescrave dari Indonesia berhasil meraih Juara 1. Kompetisi ini diselenggarakan oleh NUS Food Science & Technology Society dan NUS Enterprise dari National University of Singapore pada 9 Mei hingga 7 Juli 2022.
Tim Nescrave beranggotakan empat mahasiswa UGM dan satu mahasiswa Justus Liebig University, Giessen yakni Alma Mahira Lazuardani (FMIPA UGM), Anette Geraldine (FEB UGM), Deborah Patricia Lizar (FTP UGM), Ersintya Swasthi Pramadhani (Kimia Pangan Justus Liebig Universit), dan Rojwa Legiana Rachmiadi (FEB UGM). Mereka berhasil menjadi jawara setelah menyisihkan tim-tim kuat lain dari berbagai negara dunia.
Ersintya menjelaskan dalam kompetisi tersebut mereka mengajukan gagasan pengembangan Nescrave (RTE Meal) bersama dengan Nessential (Aplikasi Daur Ulang) berfokus pada pembuatan produk Nestle baru untuk sarapan sehat. Adapun sasaran dari produk ini adalah untuk orang-orang yang terjebak dalam budaya hustle (budaya hiruk pikuk).
“Kami berkeinginan meningkatkan kesadaran tentang betapa pentingnya sarapan dan daur ulang. Oleh karena itu, kami ingin membuat produk Ready-to-Eat (RTE) yang bergizi untuk meningkatkan produktivitas para pecandu kerja di Asia Tenggara dan membangun aplikasi terintegrasi yang memicu minat untuk mendaur ulang,” papar Ersintya, Jumat (22/7).
Ersintya menjelaskan sarapan instan dengan sumber karbohidrat dan protein yang lebih baik penting bagi orang yang sering melewatkan sarapan. Menggunakan Taro yang diperkaya dengan ekstrak Bunga Kupu-Kupu sebagai pengganti karbohidrat untuk nilai gizi yang lebih tinggi dan hidangan Asia seperti Gyudon, Bibimbap, dan Rendang sebagai topping, tim membuat alternatif yang lebih sehat namun lezat untuk individu dengan waktu terbatas.
Bersama dengan Nessential App, aplikasi seluler yang terintegrasi dengan produk untuk didaur ulang, tim ingin mengkatalisasi minat yang muncul pada daur ulang produk. Pelanggan dapat mengumpulkan Nespoints dengan mendaur ulang produk Nescrave dan bermain game.
“Prestasi yang kita dapatkan ini harapannya mampu menjadi motivasi untuk bisa terus berprestasi mengharumkan nama Indonesia dan UGM ke kancah internasional, tetapi juga menginspirasi kolaborasi antar mahasiswa Indonesia di seluruh dunia,”tuturnya.
NUS FoodTech Challenge merupakan acara kompetisi tahunan yang mempertemukan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk bertukar pikiran dan mengembangkan ide-ide teknologi pangan inovatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi industri makanan saat ini. Tahun ini, NUS FTC 2022 bekerja sama dengan IFF, Nestle, dan Perkin Elmer – dengan tantangan yang berfokus pada penciptaan konsep baru makanan yang memiliki manfaat nilai seperti kesehatan, dan kesenangan untuk menggairahkan konsumen Asia. Adapun rangkaian kompetisi terdiri dari pra-kompetisi (workshop online), babak penyisihan, pendampingan dengan pakar industri, dan babak final dimana semua finalis menyampaikan idenya kepada para juri.
Penulis: Ika