Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, dikenal sebagai kawasan wisata alam pegunungan, candi dan kolam renang. Lokasinya yang berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut menghadirkan pesona pemandangan alam pegunungan dan wisata air. Banyaknya kunjungan wisatawan ke desa ini menghadirkan dampak ekonomi bagi warga sekitar. Tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UGM belum lama ini melakukan pemetaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kegiatan pemetaan potensi UMKM ini dilakukan untuk mendata usaha dan potensi apa saja yang dimiliki oleh warga Desa Sidomukti, terutama di Dusun Tegalsari. “Bidang usaha yang dipetakan mencakup berbagai macam bidang usaha seperti peternakan, pertanian, pariwisata. Kegiatan kita disambut ramah dan antusias oleh para pemilik usaha,” kata Amadeo Benvenuto dalam rilis yang dikirim Senin (8/8).
Dari pemetaan tersebut diketahui beberapa warga membuka usaha homestay bagi para pengunjung wisata. Beberapa homestay yang ada mengusung tema tradisional dengan konsep Jawa dan pedesaan. Dalam beberapa kali kunjungan ke beberapa homestay, mahasiswa KKN juga mengadakan pelatihan pengelolaan keuangan, serta sosialisasi tentang pembuatan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dan juga Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE) untuk menunjang pengembangan usaha homestay.
Selain itu, Amadeo menyebutkan bahwa warga Desa Sidomukti juga memiliki beberapa usaha makanan, seperti produk keripik sayur, tempe, singkong, lemper, serta tahu, tempe bakso, dan bakso. Selain melakukan pemetaan di beberapa usaha makanan tersebut, anggota tim mahasiswa KKN juga turut membantu para pelaku usaha dalam memproduksi olahan makanannya. Beberapa dari usaha makanan tersebut masih belum memiliki brand maupun pemasaran di media sosial. “Mungkin sudah saatnya bagi usaha saya untuk membuat brand sendiri dan memasarkannya di media sosial,” ujar Ibu Ulfa selaku pemilik usaha tahu, tempe, dan bakso.
Di samping itu, tim KKN UGM juga turut melakukan sosialisasi tata cara perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan juga Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai sertifikasi UMKM produksi makanan di kawasan Sidomukti.
Amadeo menyebutkan sebagian besar warga Desa Sidomukti merupakan petani daun bawang dan juga mawar tabur. Sebagian dari mereka memiliki lahan untuk ditanami beberapa komoditas lain seperti tomat, sawi, selada air, terong, cabai, pepaya, dan lain-lain. Bahkan Tim KKN sempat mendapatkan beberapa hasil pertanian yang diberikan oleh para petani secara cuma-cuma.
Tim KKN juga melakukan pemetaan wilayah Desa Sidomukti menggunakan citra satelit. Hasil dari pemetaan tersebut merupakan peta fisik yang memaparkan batas wilayah administrasi desa, irigasi, UMKM, kelompok tani, potensi wisata terbaru yang berada di Desa Sidomukti. “Dengan adanya pemetaan, baik itu secara fisik maupun data, akan mempermudah Desa Sidomukti dalam merencanakan kegiatan-kegiatan pembangunan desa,” ujar Amadeo.
Seperti diketahui, kegiatan KKN PPM UGM di Desa Sidomukti ini di bawah bimbingan Ir. Galuh Adi Insani, S.Pt., M.Sc., IPM. Selain Amadeo, anggota tim mahasiswa KKN PPM terdiri dari Latifa Shafa, Ranti Amalia, Shevira Premana, Akbar Yusuf, Iqhfa Hakim, Nurlita Anjar, Atika Dyah, Tyas Aqilla, Valencia, dan Sarah Najibah.
Penulis : Gusti Grehenson