Universitas Gadjah Mada dan Universitas Borneo Tarakan (UBT) sepakat menjalin kerja sama terkait Pendampingan Pendirian dan Penyelenggaraan Program Studi Kedokteran Program Sarjana dan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter di Universitas Borneo Tarakan. Penandatanganan naskah kerja sama dilakukan Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp. OG(K)., Ph.D., dan Rektor Universitas Borneo Tarakan, Prof. Dr. Adri Patton, M.Si., disaksikan Gubernur Kalimantan Utara, Drs. H. Zainal Arifin Paliwang, S.H., M.Hum.
Ruang lingkup perjanjian kerja sama meliputi pendampingan review borang, pendampingan pemenuhan tenaga pendidik (dosen) dan pendampingan staff development bagi dosen baru dan/ atau laboran. Selain diatur juga terkait pendampingan proses belajar mengajar dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia dosen melalui studi lanjut.
Perjanjian kerja sama yang berjangka waktu 5 tahun ini akan ditindaklanjuti oleh Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan dan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada.
“Saya bersyukur dan bangga bisa menyatukan dua pimpinan Gubernur Kaltara dan Rektor UGM yang keduanya memiliki kesibukan luar biasa. Secara khusus terima kasih untuk Gubernur Kaltara yang turut menyaksikan dan mendukung penuh pendirian Fakultas Kedokteran di UBT,”ujar Adri Patton, di ruang sidang pimpinan UGM, Senin (8/8).
Adri menyatakan berbagai hal sudah dilakukan dalam proses pendirian Fakultas Kedokteran di UBT. Bahkan, demi kelancaran pendirian berbagai hal terkait dokumen sudah dikonsultasikan dengan UGM dan Kementerian Pendidikan.
“Beruntung memiliki Gubernur yang lulusan UGM sehingga bisa saling mendukung untuk program ini. Apresiasi tinggi juga disampaikan untuk Rektor UGM yang meniatkan diri Subuh baru tiba di Yogyakarta dan bisa hadir dalam acara ini,” katanya.
Apresiasi dan rasa bangga juga disampaikan Gubernur Kalimantan Utara, Drs. H. Zainal Arifin Paliwang, S.H., M.Hum, kepada Rektor UGM. Di sela-sela kesibukan yang luar biasa, Rektor UGM masih meluangkan waktu dan menyempatkan hadir di penandatanganan kerja sama antara UGM dan UBT.
Zainal mengakui keinginan mendirikan Fakultas Kedokteran di Universitas Borneo Tarakan adalah mimpi yang sangat lama dan didambakan oleh teman-teman dari UBT dan masyarakat Kaltara. Karenanya, begitu Rektor UBT dan jajaran berkonsultasi soal ini dengannya maka secepatnya pemerintah Provinsi Kalimantan Utara merespons keinginan tersebut.
“Karenanya saya ingin segera bergerak cepat, tidak mau jalan lambat sehingga belum sampai setahun beberapa dokumen terkait pendirian sudah selesai, dan saya merasa bangga rektor UBT bergerak cepat untuk mewujudkan impian bersama ini,” katanya.
Memiliki Fakultas Kedokteran di Universitas Borneo Tarakan tentu menjadi kebanggaan bagi masyarakat di Kalimantan Utara. Menurutnya, Kalimantan Utara saat ini memang membutuhkan sangat banyak akan tenaga dokter, tenaga-tenaga perawat dan lain-lainnya.
Sebagai provinsi yang masih muda dengan segala keterbatasan, serta memiliki luas wilayah seluas gabungan luas Provinsi Banten, Jawa Tengah dan Jawa Barat, permasalah tersebut tentu mendesak untuk diatasi. Disebutnya, ada beberapa wilayah di Kaltara yang tidak bisa dilalui dengan jalan darat, dan beberapa wilayah bahkan tidak terjangkau, dan hanya bisa dilalui dengan moda transportasi udara.
“Memang kekurangan tenaga medis kita sangat banyak sehingga dengan pendirian Fakultas Kedokteran UBT ini nantinya bisa membantu penambahan sumber daya manusia khususnya di bidang kesehatan sehingga bisa mengatasi daerah-daerah yang susah dijangkau,” ucapnya.
Gubernur Kaltara sangat berharap untuk angkatan pertama setelah pendirian Fakultas Kedokteran di UBT bisa diprioritaskan untuk siswa-siswi asli Kalimantan Utara sehingga dari 40 mahasiswa angkatan pertama Fakultas Kedokteran UBT nantinya adalah lulusan SMA yang berasal dari Kalimantan Utara.
Keinginan ini, kata Gubernur, sudah ia sampaikan kepada Rektor UBT. Keinginan ini bukan berarti menutup peluang siswa siswi di luar Kalimantan Utara kuliah di Fakultas Kedokteran UBT karena akan dibuka untuk angkatan berikutnya.
“Sebagai yang pertama kita akan mendata menyeleksi dengan memantau siswa-siswi kelas XI IPA atau Kimia yang masuk 5 besar. Kita pantau sampai tamat untuk dilakukan seleksi dan masing-masing daerah di Kaltara diberikan kesempatan 5 orang untuk mengikuti seleksi. Kita tidak menutup untuk siswa-siswi dari luar Kaltara, tapi untuk angkatan pertama ini memang diperuntukkan anak-anak Kaltara terlebih dahulu,” imbuhnya.
Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp. OG(K)., Ph.D., menyambut baik keinginan Universitas Borneo Tarakan dan masyarakat Kalimantan Utara untuk mendirikan Program Studi Kedokteran Program Sarjana dan Program Studi Pendidkan Profesi Dokter. Kerja sama terkait pendirian ini sudah dirintis lama semenjak dirinya masih menjabat Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada.
“Saya cukup senang dengan realisasi kerja sama ini nantinya. Kita berharap bisa saling sharing dan memberi dukungan agar terwujud apa yang menjadi keinginan untuk berdirinya Fakultas Kedokteran di Universitas Borneo Tarakan,” ungkapnya.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Firsto