Nanomaterial memiliki potensi yang sangat besar untuk membantu mewujudkan program-program pembangunan berkelanjutan, seperti upaya dalam menurunkan tingkat kelaparan dan mencapai ketahanan pangan, memastikan kehidupan yang sehat dan sejahtera untuk semua lapisan masyarakat. Juga diharapkan membantu memastikan ketersediaan dan manajemen air bersih, memastikan akses terhadap energi yang berkelanjutan, serta menyelesaikan berbagai permasalahan lingkungan.
Meskipun memiliki komposisi kimia yang sama, nanomaterial menjadi material yang menarik karena sifatnya yang berbeda dengan benda makroskopik (makromaterial), sehingga ia banyak dimanfaatkan dalam teknologi untuk berbagai aplikasi. Aplikasi yang begitu luas di hampir di semua bidang menjadikan nanomaterial berdiri unik dan bagi banyak peneliti menjadi area prioritas penelitian yang utama.
“Teknologi nanomaterial ini terus meningkat seiring bertumbuhnya eksponensial di banyak bidang dan diprediksi akan terus berkembang di masa depan. Transformasi gaya hidup secara signifikan telah dicapai berkat kemajuan penelitian dan aplikasi dari nanomaterial ini,” ujar Prof. Dra. Eko Sri Kunarti, M.Si., Ph.D di Balai Senat UGM, Selasa (9/8) saat dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM.
Hampir dua dasa warsa menekuni penelitian bidang material di Laboratorium Kimia Anorganik Departemen Kimia, FMIPA UGM, Sri Kunarti mengungkapkan terkait nanomaterial ini memiliki peran penting dalam mengatasi banyak permasalahan mengenai pembangunan berkelanjutan, diantaranya seperti ketersediaan air yang aman dan cukup serta penanganan permasalahan lingkungan lainnya.
Dalam bidang pertanian, aplikasi nanomaterial salah satunya dapat mengatasi berbagai permasalahan global terkait kasus kelaparan dan kekurangan gizi, serta dapat meningkatkan kaulitas bidang pertanian terkait perbaikan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman. Ia sangat bermanfaat untuk memantau kesehatan tanaman yaitu dengan menggunakan nanosensor array.
“Nanosensor ini dapat meningkatkan efisiensi kegiatan pemantauan tanaman. Sensor yang diterapkan pada kulit ternak atau disemprotkan pada tanaman dapat membantu mendeteksi keberadaan patogen,” ucapnya saat menyampaikan pidato pengukuhan berjudul Nanomaterial dan Peranannya Dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Sementara potensi aplikasi nanomaterial dalam kedokteran, kata Sri Kunarti, diharapkan dapat memberikan jalan baru bagi upaya peningkatan taraf kesehatan masyarakat global. Ada tiga sektor dalam bidang kedokteran yang berhubungan dengan aplikasi nanomaterial di dalamnya antara lain pencegahan, diagnosis dan terapeutik.
Menurutnya masih banyak peran yang bisa dimanfaatkan dari aplikasi nanomaterial. Diantaranya untuk mendukung program terciptanya teknologi dan energi yang lebih hijau, upaya mewujudkan kegiatan manufaktur berbasis kimia hijau serta dalam upaya pengelolaan gas rumah kaca.
Ia menandaskan melalui pengembangan dan pemanfaatan nanomaterial di banyak bidang tentu semua berharap hal ini akan mendukung terwujudnya pembangunan berkelanjutan di masa depan. Dengan demikian, generasi yang akan datang juga dapat merasakan kesejahteraan tanpa adanya permasalahan lingkugan yang berarti.
“Kita tentunya juga berharap akan ada lebih banyak lagi inovasi-inovasi baru dari bidang nanomaterial ataupun bidang lain yang berorientasi pada realisasi dan implementasi program-program dari Sustainable Development Goals,” tandasnya.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Firsto