Sebanyak 30 mahasiswa UGM mengakhiri masa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Desa Kepuhteluk dan Desa Kepuhlegundi, Kecamatan Tambak, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Para mahasiswa telah menjalani masa pengabdian selama 50 hari, 25 Juni s.d 13 Agustus 2022 dengan mengusung tema “Optimalisasi Potensi Wisata Berbasis Masyarakat dan Integrasi Sistem Pertanian Terpadu untuk Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan”.
Iqbal Wahdan Salsabil, salah satu anggota KKN-PPM UGM di Pulau Bawean, mengatakan para mahasiswa UGM sengaja memilih Desa Kepuhteluk dan Desa Kepuhlegundi, Kecamatan Tambak, Kabupaten Gresik, Jawa Timur sebagai lokasi KKN dengan pertimbangan kedua desa memiliki potensi dan permasalahan yang berbeda dan unik. Oleh karena itu, para mahasiswa UGM yang melakukan pengabdian di kedua desa tersebut juga berlatar belakang program pendidikan yang berbeda-beda.
“Kami bersyukur karena selama masa bakti, mahasiswa UGM berhasil menyelesaikan 155 program kerja dengan bidang unggulan pada sektor pariwisata dan pertanian,” ujarnya di Kampus UGM, Jumat (19/8).
Iqbal merasa senang bisa KKN di Pulau Bawean karena para warga memiliki antusias tinggi menyambut setiap perbaikan yang dibawa para mahasiswa UGM. Meskipun dirinya mengakui terdapat kendala dalam menyampaikan program karena perbedaan bahasa.
Iqbal menyebut ada beberapa potensi besar yang bisa dikembangkan di masyarakat Bawean di masa depan, diantaranya inovasi Virgin Coconut Oil (VCO) dan Digitalisasi UMKM yang telah dirintis mahasiswa KKN-PPM UGM saat ini. Sementara permasalahan sampah dan rendahnya kesadaran terhadap kesehatan masih menjadi pekerjaan rumah dan menjadi permasalahan yang bisa dikelola oleh KKN-PPM UGM berikutnya.
“Pada tahun 2022 merupakan KKN-PPM UGM yang ketiga kali di Desa Kepuhteluk dan Desa Kepuhlegundi. Kita berharap sejumlah karya inovasi yang telah diangkat saat ini akan dilanjutkan dan dimaksimalkan potensinya oleh KKN-PPM UGM berikutnya,” harapnya.
Pada pelepasan KKN-PPM UGM yang berlangsung pada tanggal 15 Agustus 2022, Bupati Kabupaten Gresik, H. Fandi Akhmad Yani, S.E., merasa bangga sekaligus mengapresiasi pengabdian yang dilakukan mahasiswa KKN UGM di Pulau Bawean. Beberapa program KKN-PPM UGM dinilai Bupati dapat dijadikan fondasi untuk pembangunan Pulau Bawean yang lebih maju.
Prof. Ir. Achmadi Priyatmojo, M.sc., Ph.D, selaku dosen pembimbing lapangan menambahkan telah 8 tahun mahasiswa UGM secara bertahap fokus melakukan pengabdian dan membangun daerah terisolir di Bawean. Mahasiswa UGM dinilai mampu menjawab apa yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat Bawean.
“Ini terlihat setiap kali para mahasiswa UGM datang hingga kepulangan masyarakat sangat antusias dan selalu menunggu setiap gebrakan. Melalui program KKN-PPM ini diharapkan potensi daerah baik SDM dan SDA mampu dimaksimalkan agar semakin banyak terbentuk Desa Mandiri yang tangguh,” ungkapnya.
Penulis : Agung Nugroho