Ratusan mahasiswa Fakultas Pertanian UGM mengikuti kegiatan Kenal Kebun di lokasi perkebunan teh dan kakao milik PT Pagilaran di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk pembelajaran tentang pengelolaan perkebunan, mulai dari budi daya tanaman hingga pengolahan hasil perkebunan.
“Mahasiswa Fakultas Pertanian diperkenalkan dengan kondisi yang riil di perkebunan. Harapannya dari situ bisa menumbuhkan kecintaan mereka terhadap dunia pertanian, selain itu mereka juga bisa memahami persoalan yang ada di lapangan,” ucap Dr. Ir. Lestari Rahayu Waluyati, M.P., Direktur Umum dan Keuangan PT Pagilaran yang juga merupakan pengajar di Fakultas Pertanian UGM, Senin (22/8).
Kenal Kebun merupakan kegiatan rutin yang diikuti oleh mahasiswa baru Fakultas Pertanian setiap tahunnya. Setelah dua tahun sebelumnya kegiatan tidak terlaksana akibat pandemi Covid-19, pada tahun ini Kenal Kebun kembali diselenggarakan, diutamakan bagi mahasiswa angkatan 2020 dan 2021.
Kegiatan dibagi ke dalam empat gelombang, dua gelombang untuk masing-masing angkatan. Gelombang I dan II untuk mahasiswa Angkatan 2021 berlangsung tanggal 19 – 21 Agustus serta 26 – 28 Agustus 2022. Sedangkan gelombang III dan gelombang IV untuk mahasiswa Angkatan 2020 diselenggarakan tanggal 2 – 4 September dan 9 – 11 September 2022.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat mempelajari dasar ilmu pertanian dan teknologi yang diterapkan di perkebunan, serta menyaksikan sendiri proses produksi dan aktivitas lainnya yang sulit untuk ditemui di sekitar kampus.
Harapannya, melalui pembelajaran ini mahasiswa mampu memahami, menjelaskan, menemukan, dan merumuskan penyelesaian persoalan yang terjadi di perkebunan.
“Mahasiswa akan diberi tugas, jadi mereka diharapkan bisa menjelaskan hal-hal yang mereka temui setelah mengikuti kegiatan,” imbuh Lestari.
Materi pembelajaran di area perkebunan teh meliputi breeding/pemuliaan tanaman teh; pembibitan; pemupukan dan pengendalian OPT; pangkas, infilling, dan replanting; pemetikan teh; sambung kina dan kopi; serta pembuatan kompos.
Mahasiswa juga memperoleh materi terkait pengolahan teh di pabrik, yang meliputi penimbangan pucuk dan analisa petikan; pelayuan dan sortasi basah; fermentasi, pengeringan, dan sortasi kering; uji kualitas teh; serta blending dan packing.
Sementara itu, di kebun kakao Segayung mahasiswa belajar mengenai pembibitan kakao dan penyambung; budidaya kakao dengan berbagai inovasinya; pengolahan pupuk organik; dan pengolahan biji kakao.
PT Pagilaran sendiri memiliki 2 unit inti dan 4 unit plasma. Kebun produksi teh seluas 1.100 ha dilengkapi dengan pabrik pengolahan teh hitam berkualitas ekspor, sementara kebun seluas lebih dari 200 ha untuk budidaya kakao dilengkapi dengan unit processing/fermentasi.
Lestari menerangkan, sebagai perusahaan milik UGM yang turut mengemban amanah tridharma perguruan tinggi, perkebunan PT Pagilaran menjadi tempat bagi berbagai aktivitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, tidak terbatas bagi mahasiswa UGM tetapi juga bagi mahasiswa berbagai perguruan tinggi.
Penulis: Gloria