Pemeriksaan kesehatan berkala bagi tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan mahasiswa sangat penting dilakukan untuk menunjang aktivitas kegiatan setiap hari di kampus sekaligus mencegah terkena penyakit degeneratif yang tidak menular seperti diabetes melitus, stroke, hipertensi, dan asma. Belum lama ini, Fakultas Peternakan meresmikan pembukaan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu). “Harapannya, kegiatan seperti ini bisa rutin dilakukan untuk mendorong sivitas akademika dan tenaga kependidikan mendeteksi risiko PTM sejak dini sehingga kesehatan bisa dijaga dan menambah angka harapan hidup,” kata Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan kerja sama Fakultas Peternakan UGM, Prof. Ir. Yuny Erwanto, SPt., M.P., Ph.D., IPM., Senin (12/9).
Menurut Yuny, Posbindu merupakan salah satu kegiatan dari kegiatan 8 Pokja HPU UGM yang berfokus pada peningkatan literasi kesehatan mengenai Penyakit Tidak Menular untuk dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan UGM. Di Posbindu, para peserta bisa mengecek Indeks Massa Tubuh (IMT), meliputi berat badan, tinggi badan, dan lingkar perut. Selain itu, juga pemeriksaan tensi darah dan juga darah tepi yang meliputi gula darah, asam urat, dan kolesterol. Pemeriksaan dilakukan lewat anamnesis, pengukuran antropometri, pemeriksaan klinis dan biokimia, dan identifikasi faktor risiko PTM.
Keberadaan Posbindu di Fakultas Peternakan UGM ini makin menarik animo warga kampus untuk memperhatikan masalah kesehatannya sendiri. “Kesehatan itu penting karena jika kita sehat maka segala sesuatunya akan lancar, baik pekerjaan maupun hal-hal di luar pekerjaan. Penting juga untuk mengatur pola makan yang less carbs, more protein,” tutur Prof. Yuny.
Sekretaris Health Promoting University (HPU) UGM, Dr. Supriyati, S.Sos., M.Kes., mengapresiasi terlaksananya kegiatan POSBINDU di Fakultas Peternakan UGM. Menurutnya komitmen Fakultas Peternakan untuk mengembangkan Posbindu ini ditandai dengan pelatihan bagi kader POSBINDU unsur dosen dan tenaga kependidikan. “Saya harap kegiatan POSBINDU ini bisa rutin dilaksanakan,” papar Supriyati.
Penulis : Gusti Grehenson