Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk ke dalam kawasan wilayah Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire. Cincin Api Pasifik adalah serangkaian gunung berapi di Samudera Pasifik karena setidaknya terdapat 450 rangkaian gunung berapi aktif dan tidak aktif.
Kawasan ini berbentuk setengah lingkaran atau tapal kuda di sekitar Lempeng Laut Filipina, Lempeng Pasifik, Juan de Fuca dan Lempeng Cocos, serta Lempeng Nazca. Ada banyak aktivitas seismik di daerah tersebut. Di kawasan Cincin Api Pasifik ini juga identik dengan peristiwa gempa bumi.
Sekitar 90 persen dari semua gempa bumi terjadi di dalam wilayah Cincin Api. Artinya, kehidupan manusia yang tinggal di wilayah ini secara terus-menerus berada dalam bayang-bayang ancaman.
Oleh karena itu, para ahli terus berupaya mengembangkan teknologi yang mampu mendeteksi untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk saat gunung api meletus atau pun gempa bumi terjadi. Seperti yang dilakukan 4 mahasiswa Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik UGM angkatan 2020 dengan mengembangkan Prefab Bamboo Panel Housing Complex.
Keempat mahasiswa yang tergabung dalam tim PKM-Video Gagasan Konstruktif UGM tahun 2022 adalah Muhammad Shiddiq Widagda, Aldhytian Surya Arthaka, Asad Hanif Hammam, dan Rafi Hanan Kausar. Dengan mendapat pendampingan dari Dr. Ir. Budi Kamulyan., M.Eng, mereka berhasil mengembangkan Prefab Bamboo Panel Housing Complex sebagai Solusi Permukiman Earthquake Resistant dengan Konsep Low Impact Development.
Muhammad Shiddiq Widagda mengungkapkan banyaknya permukiman di Indonesia saat ini masih kurang layak huni. Sementara ancaman gempa bumi terus mengintai wilayah Indonesia. Belum lagi persoalan adanya peningkatan emisi gas rumah kaca di sektor manufaktur dan konstruksi maupun meningkatnya bencana hidrometerologi akibat gas rumah kaca.
“Semua itu tentunya semakin mengancam keberadaan permukiman di Indonesia. Berkaca dari hal itu kita mengusulkan konsep Prefab Bamboo Panel Housing Complex sebagai Solusi Permukiman Earthquake Resistant dengan Konsep Low Impact Development,” katanya di Fakultas Teknik UGM, Rabu (28/9).
Menurutnya, konsep ini akan membantu Indonesia mencapai Sustainable Development Goals (SDGS) poin sebelas tentang sustainable cities and communities berupa tempat tinggal tahan bencana alam gempa bumi dan rendah emisi yang tersedia, murah, hijau, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Prefab Bamboo Panel Housing Complex (Prepanelix) adalah konsep permukiman kompleks yang mengintegrasikan bambu sebagai struktur utama rumah sebagai faktor earthquake resistant dengan peminimalan limbah dan dilengkapi dengan kebun bambu sebagai cadangan bahan baku dan ruang terbuka hijau masyarakat.
Ia menjelaskan metode implementasi konsep Prepanelix mencakup tahap produksi, transportasi, konstruksi, dan sistem operasional. Tahap produksi bahan baku bambu mengusung konsep prefabricated dan zero waste manufacturing dimana bambu bersama fiberboard insulasi dan fiberboard arsitektural disatukan menjadi panel sesuai fungsinya.
Pada tahap transportasi, panel bambu Prepanelix yang sudah diproduksi di pabrik akan meminimalkan waktu, biaya, dan emisi distribusi material. Pada tahap konstruksi, tinggal menyusun setiap panel yang sudah dengan ikatan fondasi, kolom, dan balok untuk menahan gempa.
“Sistem operasional Prepanelix meliputi listrik, air bersih, dan air limbah,” jelasnya.
Muhammad Shiddiq menjelaskan konsumsi listrik disediakan oleh solar panel jenis monocrystalline yang dapat langsung digunakan maupun disimpan dalam battery wall panel untuk digunakan ketika tidak ada cahaya matahari. Sedangkan pengelolaan air bersih dilakukan di tangki bawah tiap rumah untuk dipompa ke tangki atap dan digunakan.
Sementara air hujan yang tidak tertampung akan dialirkan menuju kolam retensi kompleks yang dapat dipompa menuju tangki atas setiap rumah menggunakan listrik dari solar panel. Pengelolaan air limbah menggunakan Anaerobic Baffled Reactor berupa tangki septik untuk melakukan pengendapan dan meningkatkan kontak mikroorganisme untuk menguraikan air limbah. Selanjutnya, air limbah juga melewati subsurface flow (SSF) dan free surface flow (FSF) untuk mengalami fitoremediasi berupa dekontaminasi air limbah dari polutan pencemar berbahaya dengan bantuan pandan (SSF) dan azolla (FSF).
“Pengoptimalan konsep Prepanelix dan didukung dengan respons positif setiap pihak tentunya akan membantu penduduk Indonesia mendapat tempat tinggal yang nyaman dan aman, serta mewujudkan cita-cita SDGS poin sebelas di Indonesia,” ucapnya.
Penulis : Agung Nugroho