Laboratorium Biokimia Nutrisi, Fakultas Peternakan UGM bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Klaten sepakat melaksanakan kegiatan pemberdayaan dan pendampingan usaha budi daya ternak domba dalam rangka pengembangan kawasan mandiri pangan di Desa Kadilanggon, Wedi, Klaten yang akan dijadikan sentra pengembangbiakan ternak domba. Rencananya, pelaksanaan program Kampung Domba dibagi menjadi tiga tahapan, yakni dimulai dengan pembuatan pabrik pakan konsentrat dan lahan hijauan pakan ternak. Lalu, pengembangan pembibitan dan penggemukan domba. Selanjutnya pengembangan usaha kemitraan antara Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan masyarakat.
Kepala Laboratorium Biokimia Nutrisi, Chusnul Hanim, dalam rilis yang dikirim Senin (34/10) menjelaskan bahwa pendampingan usaha budi daya ternak domba dilakukan secara berkelanjutan agar bisa memberikan manfaat pada masyarakat, khususnya peternak. Pihaknya juga telah melakukan uji analisis pakan konsentrat yang telah memenuhi standar kebutuhan ternak yang bisa dibuat secara mandiri oleh peternak. “Program pengembangan Kampung Domba menjadi bagian dari Project Ayo Angon yang sudah diinisiasi di beberapa daerah oleh UGM untuk mengajak masyarakat, khususnya anak muda supaya mau beternak,” ujarnya.
Menurutnya, peningkatan pengetahuan dan keterampilan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi prioritas dalam pelaksanaan kegiatan program Kampung Domba. Oleh sebab itu, kedepan masih akan dilakukan pelatihan dan pendampingan supaya para peternak dapat mengelola usaha budi daya ternak yang menguntungkan.
Chusnul menjelaskan BUMDes Putro Manggolo, Desa Kadilanggon, nantinya akan menjadi motor dalam pelaksanaan program Kampung Domba.”Saat ini BUMDes sudah melakukan inisiasi pembangunan pabrik pakan konsentrat serta budi daya ternak domba,” paparnya.
Imam Adi Prayogo selaku Direktur BUMDes Putro mengatakan Desa Kadilanggon memiliki potensi besar dalam pengembangan peternakan, seperti pengembangan lahan hijauan dengan tanah yang subur dan pengadaan bahan baku pakan konsentrat yang cukup mudah. Ia mengharapkan melalui program Kampung Domba diharapkan terjadi perbaikan pengelolaan peternakan di desanya. “Peternakan memiliki potensi untuk mendorong ekonomi masyarakat dan desa berkembang. Seperti yang kita tahu, peternakan selama ini masih banyak dikelola secara tradisional dan peternak belum berorientasi terhadap keuntungan,” ujarnya.
Asisten 1 Sekda Kabupaten Klaten, Joko Purwanto, menuturkan pengembangan Kampung Domba diharapkan dapat melibatkan masyarakat dan peternak. Ia juga mengharapkan inovasi dan teknologi yang diterapkan bisa diadopsi oleh masyarakat. “Melalui teknologi peternakan yang lebih baik, tentu akan membuat usaha peternakan akan semakin efisien,” Ujarnya.
Kepala Desa Kadilanggon, Sri Agung Sukowijoyo, menambahkan bahwa optimalisasi peran BUMDes saat ini menjadi program prioritas. BUMDes Putro Manggolo saat ini telah mampu menghasilkan pakan konsentrat tidak untuk Desa Kadilanggon, tetapi juga tetangga desa seperti Desa Kaligayam dan Desa Melikan. Tentu hal ini akan berdampak secara langsung kepada masyarakat. Seperti diketahui pada Minggu (23/10) lalu telah dilaksanakan pemberian pakan konsentrat seberat 20 kg pada 200 peternak Kadilangon sekaligus mengenalkan kepada masyarakat bahwa BUMDes Putro Manggolo sudah dapat memproduksi pakan secara mandiri.
Penulis : Gusti Grehenson