Perkembangan industri kosmetik saat ini sudah sangat maju seiring dengan tuntutan perkembangan gaya hidup. Dengan perkembangan yang sedemikian maju bisa dipastikan sekian macam kosmetik digunakan seseorang setiap harinya.
Prof. Dr.rer.nat.apt. Endang Lukitaningsih, M.Si, dosen Fakultas Farmasi UGM, menyampaikan dengan pemakaian kosmetik berarti sesungguhnya seseorang memberikan banyak senyawa kimia ke permukaan kulit. Hal tersebut tentunya mengandung risiko disamping manfaat yang diperoleh yaitu meningkatkan kepercayaan diri.
“Oleh karena itu, harus dipastikan kosmetik yang digunakan menjamin keamanan dan memiliki manfaat yang ditegakkan dengan dasar- dasar ilmiah”, ujarnya di Balai Senah UGM, Selasa (29/11)
Menurutnya, dibutuhkan penegakan bahan baku yang aman dan tidak tercemar bahan- bahan yang dilarang serta memiliki aktivitas yang sesuai dengan peruntukannya. Ini semua tentu membutuhkan kimia analisis dalam praktiknya.
Endang Lukitaningsih menyampaikan hal itu saat dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Kimia Farmasi pada Fakultas Farmasi UGM. Dalam pidato pengukuhan, ia menyampaikan topik berjudul Peran Kimia Analisis Dalam Menegakkan Efikasi Dan Keamanan Sediaan Kosmetik.
Endang menuturkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait kosmetik. Kosmetik selalu digunakan secara topikal sehingga tidak ada kosmetik yang cara penggunaannya ditelan atau diinjeksikan.
Kosmetik, sebutnya, tidak boleh memengaruhi fungsi fisologi tubuh dan tidak menimbulkan efek sistemik serta tidak mengandung senyawa yang berkhasiat sebagai obat. Karenanya sediaan kosmetik memiliki berbagai bentuk, yaitu sediaan yang digunakan secara dibilas (rinse off) dan sediaan kosmetik yang dibiarkan menempel di tempat aplikasikan (leave on).
“Masing- masing jenis sediaan ini tentu saja harus dibuat dalam bentuk yang sesuai dan memiliki efek samping yang berbeda- beda. Perlu disadari, walaupun digunakan secara topikal, bahan asing yang ditempelkan di kulit pastilah memiliki efek samping, terlebih bila pemakaiannya dalam jangka waktu yang lama,” tuturnya.
Endang menandaskan kembali begitu banyak sediaan kosmetik yang tersedia di pasar dan setiap orang pasti menggunakan beberapa sediaan kosmetik tersebut sepanjang hari termasuk sejak dari bayi hingga dewasa dan orang tua. Paparan bahan-bahan kosmetik tersebut tentunya memiliki dampak kesehatan bagi penggunanya sehingga faktor risiko ini harus diminimalkan
“Masih tercatat di ingatan kita beberapa kasus masa lampau, misalnya penggunaan atropinedari Atropabelladonna yang ternyata secara harfiah belladonna berarti wanita cantik yang digunakan untuk melebarkan pupil wanita agar terlihat menarik. Digunakan pada abad pertama sebelum Masehi oleh Cleopatra. Atropine ini ternyata memiliki sifat sangat beracun sehingga harus diawasi penggunaannya,” ucapnya.
Berbicara Green Cosmetics dan Natural Cosmetics sebagai tantangan pengembangan kosmetik di masa depan, Endang mengakui pasar global kecantikan menunjukkan peningkatan cukup besar sekitar 5,3 persen per tahunnya. Pada tahun 2019 saja diperkirakan kebutuhan untuk sediaan natural cosmetics dan skincare mencapai $50 miliar atau sekitar 13 persen dari kebutuhan seluruh sediaan kosmetik.
Organik kosmetik atau natural kosmetik ini dapat dihubungkan dengan green chemistry atau kimia hijau dan biasanya disebut sebagai green cosmetics. Kimia hijau dapat didefinisikan sebagai proses yang dapat mengurangi atau menghilangkan emisi bahan berbahaya ke lingkungan, baik dalam proses perencanaan, pembuatan maupun aplikasinya sehingga risiko negatif bagi kesehatan manusia dan lingkungan dapat diminimalkan.
“Pada kesempatan ini saya juga sampaikan beberapa contoh penelitian yang sudah dilakukan dalam eksplorasi sumber bahan alam sebagai bahan baku kosmetik. Bengkoang sebagai salah satu bahan kosmetik sudah digunakan secara tradisional turun temurun sebagai bedak dingin dengan kemasan secara tradisional sebagai sediaan padat tetapi perlu direndam air bila akan digunakan. Dengan kemajuan industri, bengkoang ini digunakan dalam kemasan yang lebih menarik dan mudah digunakan sebagai salah satu bahan dalam body lotion, sun screen lotion atau dalam sediaan lulur,” terangnya.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Firsto