Memperingati Dies ke-73 Universitas Gadjah Mada kembali menggelar pentas seni wayang kulit. Pementasan wayang kulit kali ini dibawakan oleh dalang Ki Purbo Asmoro dengan mengangkat cerita Gajah Mada Kalajaya.
Menurut rencana pementasan akan digelar pada hari Jumat malam (16/12) mulai pukul 21.30 hingga selesai. Sebelumnya panggung akan diisi penampilan Karawitan Sekar Gending dan Kagama Karawitan serta Wayang Lebar oleh Gabungan Mahasiswa Seni UGM mulai pukul 19.00 wib.
Gajah Mada Kalajaya bercerita Wilwatikta yang lahir, besar, dan surut lekat dengan nama Gajah Mada. Takdir yang tercatat dalam ingatan adalah masa-masa yang penuh dinamika, konflik, darah, dan air mata.
Alur cerita membawa pada cita-cita besar menyatukan Nusantara dengan diplomasi dan kolaborasi disemai. Meski begitu, dalam cerita wayang kali ini juga disisipi dengan upaya-upaya paksa ketika kata-kata tak dapat berbicara. Negara besar dan perkasa itu pun mengalami senja kala dan akhirnya “sirna ilang ker taning bumi. ”
Dalam pementasan kali ini, para penonton (pemirsa) diajak untuk merenung apa saja cita-cita dan kekuatan yang menopang hasrat penyatuan Nusantara? Apa peran dan upaya Gajah Mada dalam mewujudkan cita-cita tersebut? Konflik internal apa pula yang membawa Wilwatikta menuju senjakala?
Ki Purbo Asmoro melalui lakon “Gajah Mada Kalajaya” akan mengisahkan itu. Membawa pada kisah masa lalu yang dapat menjadi cermin untuk menentukan langkah berbangsa dan bernegara hari ini. Refleksi melalui pergelaran wayang semalam suntuk inipun akan dimeriahkan oleh duet bintang tamu Elisha dan Tatin.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Kempalan.com