Fakultas Geografi UGM kembali gelar serial diskusi yang mendukung perwujudan Sustainable Development Goals. Webinar ini mengusung tema “2022 SDGs Insight: Building Indonesia’s Resilient Future” yang memberi gambaran pada generasi muda sebagai pemegang peran penting untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
“Tahun 2022 ini kita mengusung tema SDGs dan kebetulan di hari ini bertepatan dengan Hari Solidaritas Kemanusiaan Internasional. Seminar akhir tahun ini menjadi spesial karena ketiga pembicaranya adalah adik-adik, dan di sinilah kita ingin memberikan satu forum yang menekankan tentang pentingnya peran anak muda,” tutur Dr. Geog Dodi Widiyanto, S.Si., M.Reg.Dev. selaku Ketua Program Studi Pembangunan Wilayah Fakultas Geografi. Webinar SDGs tahun bulan ini memang mengundang khusus narasumber yang berasal dari kalangan mahasiswa dengan tujuan dapat menginspirasi anak muda lain untuk peduli akan wacana SDGs.
Sebagai pengantar wacana, Dr.rer.nat. Arry Retnowati, S.Si., M.Sc memberikan gambaran bagaimana Indonesia bisa membangun SDGs. “Ada banyak wahana dan cara agar bisa memberikan sesuatu bagi sekitar kita. Kita tidak harus 100% dalam diri kita membangun ketangguhan supaya kita bisa berbagi, atau mendampingi orang lain. Justru kita bisa sama-sama bergandengan tangan untuk bisa saling berdampingan,” ucap Arry.
Pembangunan SDGs tidak lepas dari isu tentang inklusivitas, salah satunya adalah pelayanan terhadap penyandang disabilitas. Fasilitas umum yang tersedia saat ini masih belum sepenuhnya bersifat inklusif bagi teman-teman difabel. “Masih banyak ketidaksetaraan yang dialami oleh teman-teman difabel, salah satunya adalah pendidikan. Biasanya, teman-teman difabel bersekolah di SLB (Sekolah Luar Biasa). Tapi tidak banyak teman-teman difabel yang masuk ke perguruan tinggi karena keterbatasan tadi, baik dari segi tes masuk ataupun fasilitas di perguruan tinggi,” jelas Ketua UKM Peduli Difabel UGM, Isti’adatul Fitriyah.
Webinar SDGs ini tidak hanya memaparkan bagaimana Indonesia membangun ketahanan secara umum, namun juga berhasil memberikan berbagai sudut pandang yang bisa digunakan untuk mewujudkan SDGs. Harapannya, fokus pengembangan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) lebih memperhatikan sektor-sektor kecil dibanding hanya melihat secara umum saja.
Penulis: Tasya