Tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Unit Serang, Banteng selesai menjalankan program revitalisasi wisata budaya/religi berbasis kearifan lokal di kecamatan Tanara. Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, melepas secara langsung ke-25 mahasiswa KKN PPM UGM yang telah melaksanakan pengabdiannya di Kabupaten Serang, Rabu (1/1) di Pendobo Bupati Serang.
Sebelumnya, selama 50 hari para mahasiswa KKN melakukan penguatan budaya dengan pengembangan kesenian lokal dalam mengembangkan wisata Religi Syekh Nawawi Al Bantani. Tak hanya itu, para mahasiswa juga memberikan pendampingan bagi masyarakat Serang dalam pengembangan sektor pertanian dan peternakan, kesehatan dan lingkungan hidup.
Ratu Tatu Chasanah mengapresiasi mahasiswa KKN UGM yang telah membantu pemerintah kabupaten Serang dalam menciptakan wisata religi Syekh Nawawi Al Bantani. Ia mengatakan bahwa kehadiran para mahasiswa di tengah-tengah masyarakat memberikan banyak manfaat dan berdampak positif bagi masyarakat. Melalui kegiatan KKN terjadi transfer ilmu baik dalam mengembangkan wisata religi di Tanara, pengelolaan sampah, perawatan mangrove dan lainnya.
Pengembangan wisata religi di Tanara dirintis sejak tahun 2020 lalu melalui kerja sama antara Pemkab Serang dan UGM dan sejumlah perguruan tinggi di Banten. Melalui kegiatan KKN PPM UGM, penguatan geliat wisata religi Tanara salah satunya diwujudkan dengan menggelar Festival Kebudayaan Tanara yang dirilis pada 12 Januari 2023. Festival tersebut diagendakan digelar rutin setiap minggu dengan menampilkan berbagai kegiatan seperti kesenian lokal, kajian kitab kuning, workshop kerajinan, talkhshow, dan bazar UMKM. Kegiatan ini ditujukan untuk mengaktifkan kembali potensi kebudayaan lokal dan wisata religi secara berkelanjutan dengan terus menyajikan atraksi budaya, kajian kitab kuning, menghadirkan UMKM, serta pesan-pesan pembangunan.
Sementara Dosen Pembimbing Lapangan KKN PPM UGM Unit Tanara, Dr. Sudaryatno, menjelaskan UGM menerjunkan mahasiswa KKN di Serang sejak 16 Desember 2022 hingga 1 Februari 2023. Para mahasiswa UGM menjalankan program utama revitalisasi wisata budaya/religi berbasis kearifan lokal di Kecamatan Tanara. Revitalisasi wisata religi dilakukan melalui penguatan budaya dengan pengembangan kesenian lokal termasuk penyelenggaraan Festival Kebudayaan Tanara.
Program unggulan lainnya adalah inovasi pengembangan sektor pertanian dan peternakan seperti sosialiasi penyakit mulut dan kuku, manfaat feses kerbau untuk pembuatan pupuk, sosialiasi manfaat dan perawatan mangrove, dan pemanfaatan limbah jerami pakan ternak amoniasi. Berikutnya, pengelolaan sampah dan kebersihan lingkungan, peningkatan kesehatan masyarakat melalui penanggulangan stunting, dan peningkatan kualitas nelayan melalui kampung nelayan maju.
“Lewat mahasiswa KKN UGM ini kita berupaya untuk mendorong pengembangan wisata religi di Tanara dan mendorong masyarakatnya untuk bisa lebih mandiri. Harapannya kedepan wisata religi ini bisa semakin berkembang menguat,” ucapnya.
Penulis: Ika