Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, UGM telah menyelenggarakan Sustainable Development Goals Seminar Series (SDG’s Seminar Series) yang ke #85 secara daring melalui Zoom Meeting, pada Senin (30/1). Adapun tema yang diusung adalah “Strategi Pencapaian Pembangunan Berkelanjutan Melalui Perencanaan Pembangunan Daerah”. Pembicara pada seri kali ini adalah Nuriyyatul Maziyyah, S.Sos. M.Se. (Kepala Bidang Sosial Budaya Bappeda DIY), Dr. dr. Rustamaji, M.Kes. (Direktur DPkM/SDGs Center UGM), dan Prof. Dr. Rijanta, M.Sc. (Guru Besar DGP, FGE, UGM). Sambutan seminar diberikan oleh Muhammad Kamal, S.Si., M.GIS., Ph.D. (Wadek Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan FGE, UGM).
Nuriyyatul M., S.Sos. M.Se. memaparkan terkait strategi pencapaian pembangunan berkelanjutan melalui perencanaan pembangunan daerah oleh Bappeda DIY. Pelaksaaan TPB di DIY pada dasarnya bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat dengan tujuan utama “tanpa kemiskinan”. Keterlibatan lintas aktor (LSM, universitas, perusahaan, dan komunitas) menjadi kunci pelaksanaan TPB di DIY yang dibuktikan dengan terbentuknya beberapa program, seperti Sifagana, Si Bakul Jogja, dan lainnya.
“Pemda DIY mengupayakan semaksimal mungkin berbagai sumber pembiayaan untuk pendanaan pelaksanaan TPB, baik yang bersifat konvensional maupun berbagai skema yang bersifat inovatif (innovative financing),” papar Nurriyatul.
Di sisi lain, Dr. dr. Rustamaji, M.Kes. memaparkan terkait konsep dan implementasi TPB yang dilakukan oleh SDGs Center Universitas Gadjah Mada. UGM telah melakukan berbagai program untuk mendukung tercapainya tujuan SDGs salah satunya adalah inovasi pengabdian sosial dengan konsep sociopreneur yang dilakukan secara multi-helix. Kuliah Kerja Nyata (KKN) kemudian menjadi platform penerapan pilar SDGs secara langsung di masyarakat.
“Ini adalah mandat akademik yang harus kami kawal di pengabdian masyarakat dan tujuan utamanya adalah untuk menjunjung tinggi kemanusiaan itu, bahwa tren pengabdian sosial yang berkembang di dunia ini harus kami tangkap dan kami implementasikan termasuk dalam hal ini adalah mendukung program SDGs,” tutur Rustamaji.
Beberapa program lain yang dilakukan untuk mencapai tujuan SDGs adalah pengembangan UMKM, inovasi teknologi untuk mitigasi bencana, penerbitan buku serta jurnal terkait pengabdian masyarakat oleh UGM.
Sementara itu, Prof. Dr. Rijanta, M.Sc. memaparkan terkait pengetahuan, sikap, dan praktik SDGs pada tataran akar rumput dengan mengambil kegiatan yang telah dilakukan di sekitar lokasi Ibu Kota Negara, Provinsi Kalimantan Timur. Berdasarkan survei, pengetahuan, sikap, dan praktik masyarakat untuk merespons SDGs di daerah ini hasilnya relatif baik, hanya perlu dorongan lanjut agar masyarakat paham dan berpraktik lebih baik lagi. Proses pembangunan untuk mencapai SDGs juga perlu menerapkan implementasi yang konsisten dan pelaksanaan yang sesuai kaidah good governance.
“KKN tematik kami usung untuk mencoba membantu berbagai persoalan yang akan dihadapi oleh masyarakat di sekitar lokasi IKN, dengan tema besar penelitian kami tentang Forest City yang diusung sebagai bentuk kerja sama antara sebuah sebuah konsorsium besar yang berisi 7 organisasi di Indonesia,” ucap Rijanta.
Sesi terakhir pada seminar ini merupakan sesi diskusi interaktif dari peserta yang terdiri tidak hanya dari unsur mahasiswa, tetapi juga dosen dari berbagai Perguruan Tinggi baik negeri dan swasta di seluruh Indonesia, pemerintah, private sektor, praktisi-pemerhati SDGs, serta masyarakat umum.
Penulis: Whafir