Bertepatan dengan tiga tahun peresmian, Wellness Center Fisipol UGM bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UGM dan Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, menggelar acara talkshow kesehatan bagi civitas akademika Fisipol UGM dalam rangka Launching Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut (GILUT) pada Selasa pagi (14/1), di Gedung Posbindu Fisipol UGM.
Rangkaian kegiatan dibuka dengan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut oleh tim medis FKG UGM, serta pemeriksaan kesehatan dasar gratis oleh tim medis RSA UGM. Kemudian, ada dua sesi talkshow, yaitu tema “Kesehatan Gigi dan Produktivitas Kerja” yang dibawakan oleh drg. Suryono selaku Dekan FKG UGM dan tema “Mental Health dan Produktivitas Kerja” yang dibawakan oleh dr. Tika Prasetiawati selaku Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa RSA UGM.
Dekan Fisipol UGM, Wawan Mas’udi, menerangkan bahwa re-launching ini bisa menjadi milestone bagi UGM untuk menyediakan satu skema dan sistem layanan kesehatan tidak hanya dasar tetapi lebih advance. Selain itu, ini merupakan salah satu kontribusi khususnya untuk pelayanan kesehatan gigi dalam rangka Program Indonesia Bebas Karies tahun 2030 yang sudah dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan.
“Ini salah satu upaya kita bersama khususnya di Fisipol bekerja sama dengan FKG dan RSA untuk dari waktu ke waktu semakin meningkatkan sebuah lingkungan kerja beraktivitas yang nyaman dan memberikan perhatian kepada segenap warganya,” ungkap Wawan.
Untuk mendukung kampus sehat atau health promoting university sebagai komitmen UGM untuk kesehatan seluruh civitas akademika, Fisipol UGM melalui Wellness Center juga terus melakukan pengembangan yaitu dengan me-launching kembali layanan kesehatan gigi dan mulut. drg. Suryono dalam sesinya menerangkan bahwa gigi yang sehat menjadi bagian penting untuk bahagia sehingga mampu meningkatkan produktivitas kerja. Upaya agar gigi tetap sehat dapat dicapai dengan kebiasaan menggosok gigi sesudah makan dan menjelang tidur, serta makan makanan yang berserat untuk pembersihan gigi secara alami. Selain itu, juga perlunya kontrol secara rutin ke dokter gigi meskipun tidak ada keluhan.
“Jadi, penting makan makanan berserat, tentu sehabis makan sedapat mungkin harus gosok gigi dan hindari makan makanan manis dan lengket, karena itu disenengi oleh kuman sehingga menjadikan lingkungannya asam lalu terjadi demineralisasi jaringan keras gigi yang menimbulkan gigi lubang,” tutur Suryono.
Sementara itu, yang tidak kalah penting dan menjadi perhatian khusus UGM yaitu terkait kesehatan mental. Kriteria kesehatan mental menurut World Health Organization (WHO) adalah menyadari kemampuan diri dengan mengetahui potensi dan kelemahan diri sehingga nantinya akan meningkatkan produktivitas. Sedangkan seseorang yang mengalami gangguan mental cenderung tidak bisa melihat bahwa dirinya memiliki potensi, karena hanya berfokus pada kelemahannya. Selain itu, orang yang sehat mental juga mampu mengatasi tekanan hidup, bekerja produktif, dan berkontribusi dalam masyarakat.
Tika mengungkapkan, jika salah satu saja kriteria itu tidak ada, bisa jadi orang tersebut mempunyai masalah kejiwaan dan apabila tidak teratasi dengan baik maka ia bisa mengalami gangguan kejiwaan.
“Orang yang cemas untuk keluar rumah saja dia deg-degan, sesak napas, keringet dingin. Atau orang yang mengalami depresi tidak bisa konsentrasi, badan sering capek, atau mood-nya memengaruhi, sehingga produktivitas akan berkurang,” tutur Tika.
Penulis: Whafir Pramesty