Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM, Prof. Dr. Setiadi, S.Sos., M.Si., dikukuhkan dalam jabatan Guru Besar dalam bidang Antropologi, Kamis (2/3) di Balai Senat UGM.
Dalam upacara pengukuhan tersebut ia menyampaikan pidato pengukuhan berjudul Antropologi Migrasi di Indonesia: Pendekatan, Orientasi Studi, dan Tantangan ke Depan. Setiadi mengatakan ada beragam tantangan dalam membangun pendekatan antropologi migrasi. Salah satunya, dalam mengkaji masalah migrasi memiliki area kajian yang cukup luas antara lain berbagai jenis migrasi berdasar jarak, motivasi, pola mobilitas, dan melihat dalam aspek kurun waktu.
Selain itu, fenomena migrasi dilihat sebagai fenomena yang sangat kompleks dan kajian migrasi menempatkan aspek-aspek individu, struktural, sosial, kultural, maupun politis sebagai basis analisis. Tantangan lain adalah bagaiamana mengembangkan pendekatan dan metodologi yang mampu menjadi jawaban atas perkembangan masyarakat di era revolusi industri 4.0. Data tentang perpindahan dan pergerakan manusia tersedia di berbagai platform digital sehingga peneliti perlu mempertimbangkan penggunaan big data dalam memahami dan mengidentifikasi pendorong migrasi.
“Penggunaan big data akan mengatasi kesenjangan data migrasi, seperti ketidakkonsistenan dalam definisi dan metodologi pengumpulan data, kurangnya statistik yang memadai, dan kurangnya data tentang migrasi tidak teratur. Analisis big data juga akan memperkuat penerapan pendekatan grounded research sekaligus tahapan analisis meta-inferensial,”tuturnya.
Tantangan berikutnya adalah pengembangan perspektif teori. Menyitir studi yang dilakukan Castels, 2010, Setiadi mengatakan dengan pemahaman bahwa migrasi sebagai bagian penting dari proses transformasi struktur dan institusi sosial, studi migrasi penduduk perlu mengakar dalam teori sosial yang lebih luas untuk menjelaskan kontribusi migrasi terhadap trsnfromasi mendalam dalam struktur dan institusi.
Penulis: Ika
Foto: Firsto