Keberadaan Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM selama ini telah memberikan pelayanan kesehatan yang lebih lengkap dan dapat mendekatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat, terutama warga Sleman. Hal ini sesuai dengan motto RSA UGM yakni Friendly and Caring Hospital yang selalu berupaya mewujudkan suasana nyaman, sejuk, penuh keramahan dalam pelayanan dalam menunjang kesembuhan pasiennya.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Sleman maupun pribadi mengucapkan Selamat Ulang Tahun yang ke-11 kepada seluruh Keluarga Besar RSA UGM. Semoga dengan semakin bertambah usia, pengalaman serta upaya perbaikan yang berkesinambungan RSA UGM dapat terus menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang lebih optimal demi kesehatan masyarakat di Kabupaten Sleman,” ujar Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, saat memberi sambutan HUT ke-11 RSA UGM, Kamis (2/3).
Bupati mengakui keberadaan RSA UGM sangat membantu program Pemkab Sleman dalam mewujudkan masyarakat Sleman yang sehat lahir dan batin. Oleh karena itu, dalam rangka mewujudkan RSA UGM sebagai rumah sakit yang melaksanakan pelayanan, pendidikan dan riset unggulan, berkelas dunia, mandiri, bermartabat dan mengabdi pada kepentingan masyarakat tentunya sangat membutuhkan komitmen dari seluruh elemen di rumah sakit.
Hanya dengan komitmen yang solid serta didukung dengan kerja keras serta profesionalisme yang tinggi maka apa yang menjadi visi dari RSA UGM akan dapat diwujudkan. “Saya berharap agar RSA UGM ini mampu membangun hubungan yang intens dengan masyarakat sekitar serta memberikan edukasi kepada masyarakat sekitarnya untuk senantiasa terbiasa menerapkan pola hidup sehat,” ucapnya.
Dengan kontribusi RSA UGM tentunya misi Sleman untuk meningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau dapat segera terwujud. Menurut Bupati, pembangunan di bidang kesehatan ini telah memperlihatkan hasil yang menggembirakan yang ditunjukkan dari berbagai indikator diantaranya rata-rata Usia Harapan Hidup (UHH) masyarakat Sleman di tahun 2022 mencapai 75 tahun.
Sedangkan tantangan yang masih dihadapi saat ini adalah prevalensi stunting di Sleman yang mencapai 6,9 persen, dan di tahun ini Pemkab Sleman menargetkan untuk menurunkan prevalensi stunting 5 persen. “Berbagai keberhasilan di bidang kesehatan ini tentunya tidak lepas dari peran swasta, karenanya saya berharap RSA UGM dapat terus berkontribusi dan bersinergi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya di Kabupaten Sleman,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed.,Sp.OG(K)., Ph.D. Sebagai bagian dari Rumah Sakit Pendidikan Universitas Gadjah Mada, keberadaan RSA UGM telah memberikan kontribusi terhadap pengembangan pelayanan, pendidikan, dan penelitian unggul berkelas dunia yang bermartabat serta mengabdi kepada kepentingan masyarakat.
“Kontribusi sinergis antara universitas dan RSA UGM menjadi langkah nyata bagaimana kehadiran RSA UGM memberikan warna tersendiri karena gandengannya dengan UGM sebagai institusi yang memiliki pendidikan kedokteran dan kesehatan,” ungkap Rektor.
Dia menyampaikan pendidkan kedokteran dan kesehatan tidak bisa dipisahkan dari rumah sakit. Oleh karena itu, ia berharap jejak dan langkah yang telah ditorehkan oleh RSA UGM betul-betul mampu mewujudkan rumah sakit pendidikan yang didambakan.
“Artinya dulu rumah sakit pendidikan adalah rumah sakit yang harus dihindari karena pasiennya dicoba-coba. Saya kira di RSA tidak, bahkan saat saya meninjau ruang operasi yang baru di rumah sakit ini betul-betul keren. Sebuah ruang dengan operating theater yang sebegitu canggih dengan dinding yang membawa seolah berasa tidak sedang berada di rumah sakit karena diberi panel-panel pemandangan, itu sangat luar biasa sekali,” terangnya.
Kondisi tersebut membuktikan RSA UGM bukan hanya jago kandang tapi menjadi institusi yang selalu ingin maju kedepan. Untuk itu selain mengucap terima kasih kepada Pemkab Sleman, Rektor juga berharap agar rumah sakit ini nantinya bisa memperluas diri.
“Saya kira sinergi dan kolaborasi tersebut menjadi semangat bersama dalam menyiapkan kualitas pendidikan sekaligus penelitian, dimana penelitian hilirnya nanti ke inovasi-inovasi dan pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan-pelayanan yang tentunya ditopang dengan standar pelayanan berbasis riset dan multidisiplin,” imbuhnya.
Direktur Utama Rumah Sakit Akademik UGM, Dr. dr. Darwito, SH., Sp.B (K) Onk., menambahkan kedewasaan tidak selalu diukur dari angka-angka usia, namun kedewasaan sangat dipengaruhi dari berbagai faktor diantaranya mampu meraih dukungan-dukungan. Dukungan yang tentunya hadir dari UGM sebagai ownernya dan juga dukungan dari Pemerintah Daerah/ Pemerintah Kabupaten, RS Sardjito dan rumah sakit-rumah sakit yang lainnya.
“Rumah sakit yang relatif baru bisa melejit lebih dari umurnya. RSA kedepan sangat berharap menjadi rujukan, artinya kita akan selalu berbenah setidaknya tidak hanya untuk tingkat lokal, tetapi berusaha untuk tingkat internasional,” paparnya.
Selain acara seremoni ulang tahun dengan berbagai macam penampilan kesenian, HUT ke 11 RSA UGM juga diwarnai penandatanganan kerja sama dengan sejumlah pihak. Diantaranya kerja sama dengan Dinkes Sleman tentang pelaksanaan PROGNAS antara RSA UGM dan Dinkes Sleman.
Kerja sama lainnya dengan Asuransi Generali tentang Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta Penjamin Asuransi dan kerja sama dengan RS Mitra Sehat tentang Pelayanan Rujukan Kesehatan. Kerja sama dengan Happy Land tentang manajemen dan kerja sama dengan TPA Tunggadewi tentang pengabdian pada masyarakat.
Penulis : Agung Nugroho