Esri Young Scholars Award merupakan kompetisi tingkat nasional untuk menilai keunggulan, inovasi, dan kreativitas dalam penggunaan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG). Utamanya keunggulan, inovasi, dan kreativitas dalam penggunaan teknologi SIG guna memecahkan tantangan dunia nyata di masyarakat.
Melihat masih kuatnya isu mengenai kesehatan mental dan bagaimana masyarakat masih juga menstigmatisasi bagi orang-orang penyandang kesehatan mental menggugah Agnezte Berthryvena, mahasiswa Fakultas Teknik UGM, menghadirkan sebuah inovasi teknologi dengan memenfaatkan GIS untuk meningkatkan kesadaran soal kesehatan mental yang disebut MindMe.
“MindMe adalah aplikasi dan webGIS yang dapat membantu orang untuk menyadari tentang kesejahteraan mental, menuntun komunitas di area yang sangat membutuhkan dan menunjukkan akses ke fasilitas layanan kesehatan mental yang bisa di dapat,” ujar Agnezte, di kampus UGM, Kamis (6/4).
Dengan apa yang ditemukan, Agnezte mendedikasikan pekerjaannya untuk membantu orang-orang di luar sana yang menderita kondisi kesehatan mental tertentu yang mereka tidak tahu kemana cara mencari bantuan. Melalui platform ini ia meyakini dapat menawarkan “gambaran besar” dalam meningkatkan layanan kesehatan mental secara nasional.
“Ada 30 proyek yang diajukan ke Esri Young Scholars Award 2023 dan saya Agnezte terpilih sebagai salah satu dari tiga finalis,” katanya.
Agnezte menuturkan dalam Esri Young Scholars Award para finalis harus melakukan presentasi akhir selama 15 menit dan sesi tanya jawab selama 15 menit yang diadakan di Kantor Esri Indonesia Jakarta pada hari Rabu (29/3). Juri untuk presentasi akhir menghadirkan Dr. Agung Indrajit, ST, M. Sc, Kepala Pusat Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan atau Bappenas, Puguh Sarwanto, Lead Innovation Geomatic PT Pertamina Hulu Energi, dan Khairul Amri sebagai Solution Strategist Manager di Esri Indonesia.
Setelah melalui berbagai proses lomba, Agnezte terpilih menjadi Juara I. Disusul juara II Farras Rizqy Hafizh dari Institut Teknologi Bandung dengan proyek “Risk Assessment of Electronic Navigational Charts”, dan Juara III Muhammad Prudentio Jawairul Falah dari Universitas Indonesia dengan proyek “Risiko Banjir dan Sawit Kesesuaian Perkebunan”.
Agnezte mengaku cukup senang berhasil bersaing dengan kompetitor dari seluruh Indonesia. Dengan keberhasilan menjadi Juara I Esri Young Scholars Award 2023, ia akan mendapat kesempatan untuk mempresentasikan karyanya di Esri International User Conference 2023 di San Diego, California, AS.
“Sebuah Konferensi Pengguna yang akan diadakan pada Juli 2023 dan saya akan memaparkan soal sektor geospasial dan platform untuk mempresentasikan karya di panggung global,” paparnya.
Penulis : Agung Nugroho