Universitas Gadjah Mada dan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk sepakat melakukan Perjanjian Kerja Sama tentang Pengelolaan Rekening Mandiri Tabungan dan Kartu Mandiri Co-Brand Debit Combo. Naskah perjanjian ditandatangani Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Wening Udasmoro, M.Hum dan Nila Mayta Dwi Rihandjani selaku Group Head-Government Solution Group PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Acara yang berlangsung di ruang Sidang Pimpinan UGM, Selasa (9/5) juga dilakukan perjanjian kerja sama terkait dukungan kendaraan operasional dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk universitas Gadjah Mada. Naskah perjanjian kerja sama ditandatangani Hendra Wahyudi selaku Regional CEO VII/Jawa 2 dari PT Bank mandiri (Persero) Tbk danArif Setiawan Budi Nugroho, S.T., M.Eng., Ph.D selaku Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Aset, dan Sistem Informasi Universitas Gadjah Mada.
Nila Mayta Dwi Rihandjani, Group Head-Gorvernment Solution Group PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, menyampaikan berbagai bentuk perjanjian kerja sama ini sebagai bentuk dukungan PT. Bank Mandiri kepada Universitas Gadjah Mada. Hadirnya Kartu Mandiri Co-Branding di kampus UGM diharapkan nantinya berfungsi sebagai kartu kredit sekaligus e-money.
”Saya kira ini bisa sebagai sarana guna merealisasikan keinginan sebagai campus digital sehingga cashless society bisa kita bangun dengan kartu combo yang ada di UGM baik untuk mahasiswa, dosen dan para tenaga kependidikan,”ujar Nila.
Nila berharap kerja sama PT Bank Mandiri yang telah berjalan baik selama ini akan semakin lebih baik di masa depan. Salah satunya pada tahun 2021, PT Bank Mandiri telah melaunching aplikasi super eps sebagai aplikasi untuk mempermudah dalam bekerja sekaligus sebagai alat monitor terkait keluar masuk anggaran.
”So far sudah ada UGM yang sudah memakai copra, mudah-mudahan akan banyak lagi fakultas, juga bagian keuangan di UGM, dan di fakultas-fakultas menggunakan itu,” katanya.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Wening Udasmoro, menyatakan terima kasihnya kepada PT Bank Mandiri yang telah melaunching Kartu Co-Brand Mandiri untuk mahasiswa UGM. Dinilainya program ini cukup panjang karena melibatkan ribuan mahasiswa yang diawali dengan melakukan survei.
“Terima kasih untuk dukungan Bank Mandiri selama ini untuk UGM. Ada banyak bantuan telah diberikan layanan, produk, fasilitas pinjaman dan lain-lain. Saya kira ini bisa membantu dosen-dosen muda yang baru pulang dari luar negeri, dimana mereka bisa mendapatkan kemudahan untuk bisa memperoleh rumah yang diinginkan,” katanya.
Selain memberikan dukungan untuk program sponsorship, MBKM, PT Bank mandiri juga memberikan pelatihan terkait literasi finansial untuk mahasiswa UGM. Bagi Wening pelatihan ini sangat bermanfaat mengingat dunia digital saat ini.
“Banyak mahasiswa terperosok ke jalur yang salah dari penggunaan digital misalnya dalam bermain saham. Dengan pelatihan ini saya kira luar biasa sekali bantuan dari Bank Mandiri dengan memberikan literasi digital. Saya kira membangun bangsa dan negara ke depan akan lebih baik ketika itu dilakukan dengan cara bekerja bersama,” ucapnya.
Arif Setiawan menambahkan Program Digitalisasi dalam kampus sebagai program yang sudah tidak dapat ditawar lagi. Suka tidak suka karena disrupsi cara-cara administrtaif konvensional kemudian berganti serba digital.
“Jadi, ada istilah kalau hp ketinggalan misalnya hidup juga ketinggalan. Karena itu UGM akan memfasilitasi digitalisasi kampus tersebut seperti bersama PT Bank Mandiri yaitu dengan menghadirkan kartu Co-Brand Mandiri Combo,” imbuhnya.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Donnie