Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) telah berlangsung sejak 8 Mei 2023 lalu. Hingga saat ini, Universitas Gadjah Mada masih melangsungkan UTBK hingga Minggu (14/5). Sebanyak 13.448 peserta terdaftar melaksanakan UTBK di 12 lokasi berbeda, antara lain Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Fakultas Farmasi, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK), Fakultas MIPA, Gedung Suhardi Sigit Departemen Ekonomika dan Bisnis SV, Gedung Magister Manajemen (MM), Gedung Magister Ekonomi Publik (MEP), Perpustakaan Pusat UGM, dan Gedung TILC Sekolah Vokasi UGM.
Mulai tahun ini, sistem UTBK telah mengalami beberapa perubahan, salah satunya adalah tidak adanya klasifikasi klaster soshum dan saintek. Menurut beberapa peserta UTBK, mereka merasa tertantang dengan adanya kebijakan baru ini, salah satunya adalah Nurul dan Putri yang ditemui selepas ujian sesi dua. “Pastinya saingannya bertambah, ya. Karena nggak ada soshum dan saintek, jadi bebas pilih jurusan,” ucap Putri. Mereka merasa persaingan SNBT saat ini jauh lebih ketat dari sebelumnya, khususnya di klaster soshum. “Iya, kami juga sebenarnya jurusan IPA, tapi daftar di FEB,” tambahnya.
“Tahun sebelumnya kan, banyak yang lintas jurusan juga. Di situ sudah banyak anak IPA yang ambil klaster soshum, tapi jarang anak IPS ambil klaster saintek,” kata Nurul. Ia menambahkan, kondisi ini sebenarnya cukup beresiko karena distribusi jurusan yang tidak merata. Mungkin jursan IPA bisa dengan mudah mengambil jurusan manapun di klaster soshum, namun hal sebaliknya terjadi pada siswa jurusan IPS. Hal ini menyebabkan persaingan di klaster soshum jauh lebih berat ketimbang klaster saintek.
Berbeda dengan Nurul dan Putri, Andre cukup optimis dengan pilihannya mengambil jurusan kedokteran hewan meskipun dia berasal dari jurusan IPS. “Suka sih aku sama sistem yang baru. Kebetulan aku juga minat di kedokteran tapi terlanjur masuk IPS. Membantu banget,” tutur Andre. Ia senang karena bisa mendaftar di program studi yang diinginkan oleh orang tuanya.
Perubahan sistem UTBK, termasuk dalam segi materi ternyata tidak membuat peserta kesulitan dalam menyelesaikan soal. Namun, mereka mengaku cukup kesulitan untuk mengatur strategi waktu mengerjakan.
“Kalau dari segi materi, sudah cukup menguasai, sih. Tapi waktunya yang kurang,” ucap Putri. Kendati demikian, mereka merasa telah melakukan yang terbaik dan mengharapkan hasil memuaskan atas usaha mereka.
Penulis: Tasya