UGM melakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, Rabu (24/5) di Ruang Multimedia, Gedung Pusat UGM.
Kerja sama UGM dengan Bapeten terkait pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir untuk menunjang peningkatan keselamatan dan keamanan pekerja dan masyarakat serta perlindungan terhadap lingkungan dari bahaya radiasi. Adapun kerja sama diwujudkan melalui pengembangan sumber daya serta pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Sementara dengan Pemkab Maluku Tenggara, kerja sama dilakukan untuk mendorong pengembangan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal tersebut dilaksanakan melalui kegiatan di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat untuk pembangunan di Kabupaten Maluku Tenggara yang mampu meningkatkan daya saing daerah.
Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med. Ed., Sp.OG (K), Ph.D., menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan Bapeten dan Pemkab Maluku Tenggara untuk menjalankan kerja sama dengan UGM. Kerja sama yang dilakukan merupakan hal baik untuk saling bersinergi dalam menghasilkan luaran yang lebih baik dalam berbagai bidang.
“Kami perguruan tinggi didorong oleh Kemendikbudristek untuk bekerja sama dengan berbagai mitra di segala bidang. Misalnya dalam pengembangan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, bekerja sama dengan industri maupun komunitas yang memiliki tantangan berbeda dimana tidak ditemukan saat belajar di kampus,” paparnya.
Ova mengatakan bahwa pengayaan menjadi suatu keniscayaan sehingga sumber daya yang dihasilkan lebih unggul dan adaptif di tengah perubahan dunia yang begitu cepat. Karenanya melalui kerja sama dengan berbagai mitra diharapkan mampu melahirkan karya-karya inovatif oleh anak bangsa dan bisa dinikmati oleh generasi yang akan datang.
“Kerja sama ini harapannya bisa memperkuat jejaring kemitraan dan produktivitas bersama yang berdampak positif bagi kemajuan bangsa,”ucapnya.
Plt. Kepala Bapeten, Ir. Sugeng Sumbarjo, M.Eng., mengatakan penandatanganan kerja sama kali ini merupakan bentuk penguatan kerja sama yang telah dilakukan sebelumnya. Melalui perpanjangan kerja sama ini diharapkan mampu semakin memperkuat dan meningkatkan kerja sama lebih optimal. Beberapa kegiatan yang telah dikerjasamakan dengan UGM antara lain mengirimkan SDM untuk studi lanjut program pascasarjana, membuat unit kajian dengan FMIPA dan FT, bantuan kepakaran, melakukan review perizinan keselamatan dan bantuan penyusunan rencana induk teknologi informasi dan komunikasi.
“Tantangan ke depan adanya target zero emisson pada tahun 2060 dan pembangunan pembangkit listrik tenaga fosil secara bertahap akan dikurangi dan dihentikan diganti dengan energi baru terbarukan, salah satunya adalah energi nuklir sebagai alternatif pembangkit listrik. Oleh sebab itu, kami membutuhkan bantuan dalam melakukan kajian terkait nuklir ini dengan para mitra termasuk UGM,” jelasnya.
Hal senada turut disampaikan Bupati Maluku Tenggara, Muhamad Thaher Hanubun. Ia mengungkapkan bahwa Kabupaten Maluku Tenggara memerlukan bantuan pakar-pakar UGM dalam pengembangan pembangunan dan menyelesaikan berbagai persoalan di daerah. Adapun kerja sama yang menjadi prioritas adalah di bidang biologi, teknologi pangan, teknologi hasil hutan, teknik mesin, teknik industri, antropologi, sosial politik, akuntansi, kesehatan masyarakat, teknik informatika, serta geografi.
“Selama ini banyak mahasiswa KKN yang dikirim dan banyak berkontribusi dalam membantu masyarakat Maluku Tenggara. Kami berharap UGM juga bisa membantu membangun Maluku Tenggara yang masuk dalam pulau terluar dan perbatasan melalui kepakaran yang dimiliki,” harapnya.
Penulis: Ika
Foto: Donnie