UKM Bridge UGM keluar sebagai Juara 1 Beregu pada Sirkuit Bridge Beregu U-26 Seri 2 se-D.I. Yogyakarta. Kejuaraan ini diselenggarakan oleh Pengurus Daerah Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI) Daerah Istimewa Yogyakarta pada 21 Mei 2023 dalam upaya pembinaan atlet guna meningkatkan prestasi atlet di DIY.
Kejuaraan yang berlangsung di Balai Dusun Manggung, Gedung Graha Widya Padma, Jalan Ring Road Utara, Manggung, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta diikuti 12 Tim. Adapun syarat mengikuti kejuaraan ini usia minimal kelas 1 SMP dan di bawah 26 tahun dari seluruh atlet Bridge di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Sirkuit Beregu U-26 ini dilaksanakan setiap 2 bulan sekali dan sebelumnya sudah dilaksanakan seri pertama pada bulan Februari,” ujar Wahyu Micho Indrawan, di Kampus UGM, Selasa (30/5).
Wahyu menjelaskan kejuaraan ini tidak memperebutkan medali atau piala, namun bagi tim yang berhasil menang mendapatkan uang pembinaan bagi mereka yang juara 1, 2, dan 3 di setiap serinya. Bagi setiap regu yang ikut bertanding akan mendapatkan index point sesuai ranking dalam setiap serinya.
Pada akhir tahun, tepat di sirkuit seri ke-6 atau seri terakhir maka akan ada 3 regu yang memperoleh index point terkecil mendapatkan tambahan uang pembinaan. Untuk setiap regu yang tidak mengikuti pertandingan sebelumnya, maka poin yang mereka dapatkan untuk seri sebelumnya adalah jumlah peserta seri sebelumnya ditambah satu.
“Pada seri pertama dengan 8 tim, UKM Bridge UGM tidak mengirimkan kontingen disebabkan oleh regulasi pertandingan sehingga poin untuk seri pertama adalah 9 untuk semua tim UGM,” jelasnya.
Untuk kejuaraan Sirkuit Bridge Beregu U-26 Seri 2, UKM Bridge UGM mengirimkan 3 Tim. Tim pertama bernama UGM Spade beranggotakan Muhammad Fahru Rozi, Darina Raihana Hawasi, Dharista Meilani R, Afix Vega Praditya, Dafinanti, dan Fayyas Zihni R. Tim Kedua bernama UGM Heart beranggotakan Intan Ayu Lestari, Ranita Kartika Dewi, Felissia Kho, Slamet Syahrul Wahyudhi, Juniawan Akbar Karisma Putra, dan Balqis Prameswari Putri. Tim ketiga UGM NT beranggotakan Wahyu Micho Indrawan, Muhammad Naufal Azamrafif, Nicolas Dwi Hardjoleksono, Sean Titan Yang, dan Feri Pancisco.
Pertandingan pada sirkuit seri-2 dilaksanakan dengan 5 ronde. Ronde pertama, tiap tim yang berasal dari daerah atau institusi yang sama akan dipertemukan dahulu, kemudian akan dipertemukan berdasarkan perolehan poin sebelumnya. Jika pernah bertemu maka akan dipertemukan dengan tim lain.
“Kita bersyukur selama pertandingan berlangsung, tim UGM NT konsisten pada peringkat 1 hingga pertandingan dinyatakan selesai 5 ronde. Pada akhirnya Tim UGM NT mendapatkan juara pertama, kemudian disusul oleh Tim Tempo dari Sleman sebagai runner up, dan juara ketiga Tim Saksake dari Kulon Progo,” ucap Wahyu Micho Indrawan.
Dia menambahkan secara keseluruhan kejuaraan daerah sirkuit ini berjalan dengan lancar sehingga semua tim UGM bertanding dengan penuh semangat dan sportif. Tim UGM merasa diuntungkan karena lokasi pertandingan tidak terlalu jauh sehingga tidak memerlukan akomodasi transportasi massal.
Meski panas karena semi outdoor dan bising karena bersebelahan dengan ring road, tim UGM tetap semangat menjalani pertandingan. Tim UGM pun berharap pihak pengda Bridge DIY dapat menyediakan tempat yang lebih nyaman untuk seri-seri berikutnya agar semakin meningkatkan performa atlet Bridge.
Penulis : Agung Nugroho