Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada berduka atas meninggalnya salah satu guru besar terbaiknya, Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo. Almarhum meninggal pada Kamis (1/6) pukul 20.17 WIB dan dimakamkan di Pemakaman UGM Sawitsari, Sleman, Jumat (2/6), setelah sebelumnya mendapatkan penghormatan terakhir dari keluarga besar UGM di Balairung Kampus UGM.
Prof. Dr. Ir. Mochammad Maksum, M.Sc. Ketua Dewan Guru Besar Universitas Gadjah Mada, mewakili Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada menyampaikan rasa duka cita yang mendalam dan mengajak berdoa semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT dan diterima segala amal ibadahnya serta keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberikan kesabaran, ketabahan, dan keikhlasan.
“Hari ini kita semua warga Universitas Gadjah Mada kembali berduka. Salah satu sosok mahaguru terbaik Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo telah berpulang pada Kamis, 1 Juni pukul 20.17 WIB,” katanya saat memimpin upacara pelepasan dan penghormatan terakhir di Balairung UGM, Jumat (2/6).
Pada sambutannya Maksum menuturkan bahwa selama berkarya di Universitas Gadjah Mada, almarhum Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo adalah sosok panutan dalam menjalani pilihan profesi sebagai ilmuwan, sastrawan, dan guru yang sangat menghargai dan menyayangi murid-muridnya dari berbagai wilayah di Indonesia. Selama menjalani karier sebagai akademisi, dalam keseharian almarhum selalu tampil sederhana. Almarhum pergi ke kampus dan pulang ke rumah dengan kendaraan roda dua kesayangannya.
Almarhum Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo adalah Guru Besar Purnatugas, Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, Departemen Bahasa dan Sastra, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada yang melaksanakan pidato pengukuhan guru besar pada tahun 1994 dengan judul “Kritik Ilmiah Sebagai Sarana Pemaknaan Sastra.
Kritik Sastra menjembatani kesenjangan antara pembaca dengan karya sastra, menumbuhkan kecintaan pembaca terhadap suatu karya sastra, meningkatkan kemampuan dalam mengapresiasi suatu karya sastra serta membuka mata hati serta pikiran pembaca akan nilai-nilai yang terdapat di dalam suatu karya sastra. Kritik sastra mendokumentasikan semua karya sastra dan para penyairnya sehingga bisa dikenal dan di pelajari oleh generasi yang akan datang. Kehadiran Kritik Sastra juga berperan penting dalam mengangkat nama penyair untuk lebih dikenal dan diketahui oleh masyarakat luas
Pada akhir sambutan, Ketua Dewan Guru Besar Universitas Gadjah Mada menyampaikan terima kasih kepada almarhum Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo yang telah menjadi sosok mahaguru dan suri tauladan luhur bagi civitas akademika Universitas Gadjah Mada.
“Semoga segenap amalan ilmu dan karya beliau, Insya Allah menjadi amal jariyah dan pembuka jalan bagi pengembangan ladang ibadah dan ilmu pengetahuan masa depan. Akhir kata, semoga Allah SWT memberikan pengampunan dan tempat mulia kepada Almarhum Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo. Semoga kita semua diberikan kekuatan dan kemampuan dalam mengembangkan pengetahuan dan melanjutkan karya-karya almarhum di masa-masa mendatang,” tutupnya.
Penulis:Rifai
Foto: Donie