Yogya, KU
Sebanyak satu juta dari total empat juta warga negara New Zealand memilih pindah dan menetap di negara kawasan pasifik selatan diantaranya Fiji, Samoa dan Kepulauan Solomon. Penyebaran penduduk new Zeland ini menurut Pakar Kajian Asia Pasifik UGM Dr PM Laksono akibat adanya kerinduan dari warga New Zealand yang dahulunya menjadi pendatang untuk tinggal dan menetap di kampung halamannya.
“Sekarang ini ada gelombang baru, dimana orang-orang yang ada di New Zealand kembali ke negara pulau-pulau kecil tersebut karena mereka merasa kehilangan kebudayaan aslinya setelah menikmati kemakmuran dan kemajuan di New Zealand,†ungkap Dr PM. Laksono usai acara diskusi ‘New Zealand Foreign Policy In The South Pasific’ yang dihadiri oleh wakil dubes New Zealand untuk indonesia David Strachan, Selasa (27/11) di kantor Pusat Studi Asia Pasifik (PSAP) UGM..
Menurut wakil kepala PSAP UGM ini, negara-negara kecil kawasan Pasifik selatan ini dulunya merupakan negara bekas jajahan Inggris, Perancis dan Jerman. Ketika New Zealand mulai giat-giatnya membangun pada akhir abad 20, penduduk di negara-negara kecil tersebut secara bergelombang datang ke New Zealand sekedar menjadi buruh, dan banyak yang mendapat status sebagai warga negara new Zealand.
Berangkat dari pengalaman inilah, Dr Laksono yakin nantinya di tanah air akan terjadi hal yang serupa dimana pembangunan sudah dilakukan secara merata sehingga masyarakat tidak lagi memilih untuk menetap dan bekerja di Jakarta.
“Barangkali nanti ada waktunya orang-oarang yang di Jakarta, pada mudik ke kampung halamannya karena merasa kehilangan kebudayaan aslinya,†katanya.
Dr Laksono mengemukakan bahwa kerinduan akan budaya tradisional akan menjadi faktor pendorong seseorang untuk kembali ke kampung halamannya.
“Jadi bayangkan kalo orang Jawa dari Brebes, dari Bantul yang bekerja di Jakarta, lalu beranak pinak di Jakarta, kemudian anaknya tidak bisa berbahasa jawa, maka ada rasa kangen pada kampung halamannya, sementara untuk mengobati kerinduan tersebut selama ini hanya diatasi dengan mudik tiap lebaran,†katanya. (Humas UGM)