Indonesia akan segera memiliki pusat pelatihan operator alat berat bersertifikasi nasional. Pusat pelatihan berlokasi di Provinsi DIY, tepatnya di SMK Negeri I Ngawen Gunungkidul. Pendirian pusat pelatihan ini merupakan wujud sinergi strategis yang melibatkan Program Diploma Teknik Mesin Sekolah Vokasi UGM, PT Hexindo Adiperkasa, Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul, SMK N I Ngawen Gunungkidul, dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
Ketua Program Diploma Teknik Mesin Sekolah Vokasi UGM, Dr. Wikan Sakarinto, menyebutkan pendirian pusat pelatihan operator alat berat bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang terampil dengan keunggulan sertifikasi nasional dan memiliki kompetensi di bidang operasi serta perawatan alat berat, semisal eksavator. Kegiatan praktik program pelatihan akan dipusatkan di SMK Negeri I Ngawen, sedangkan pelatihan kelas dilaksanakan di Program Diploma Teknik Mesin Sekolah Vokasi UGM. “SMK Negeri I Ngawen dipilih sebagai tempat praktik program pelatihan karena satu-satunya SMK di DIY yang memiliki jurusan program keahlian teknik alat berat yang akan segera dibuka pada tahun ini,†kata Wikan saat memberikan sambutan dalam acara peletakan batu pertama pendirian gedung Program Keahlian Teknik Alat Berat SMK Negeri I Ngawen, Kamis (31/5).
Wikan mengatakan pihaknya akan memfasilitasi para guru dengan memberikan sejumlah pelatihan mengenai keahlian alat berat. Pelatihan direncanakan diadakan di kampus Diploma Teknik Mesin UGM. “Untuk teknis pelaksanaan pelatihan juga berkolaborasi dengan PT Hexindo yang akan menyediakan peralatan berat nantinya,†jelasnya.
Ditambahkan Wikan bahwa operator atau tenaga ahli dalam bidang alat berat di Indonesia masih sangat terbatas jumlahnya. Kebanyakan operator yang aktif di lapangan saat ini masih belum bersertifikasi sehingga untuk mencapai kompetensi, mereka langsung diterjunkan di lapangan sembari mempelajari aspek-aspek seputar pengoperasian dan pemeliharaan alat berat. “Metode seperti ini mengakibatkan rendahnya efektivitas produksi dan cepat rusaknya alat berat. Harapannya dengan didirikan pusat pelatihan ini mampu mencetak operator-operator yang benar-benar kompeten,†ujarnya.
Kepala Sekolah SMK Negeri I Ngawen, Basuki, M.Pd., dalam kesempatan tersebut mengatakan pada tahun ajaran baru 2012/2013 sekolahnya akan membuka Program Keahlian Teknik Alat Berat. Pendirian program tersebut sebagai wujud pelaksanaan mandat yang diamanahkan oleh Bupati Gunungkidul. “Tahun ajaran baru besok kami akan segera membuka program keahlian teknik alat berat,†katanya.
SMK yang berdiri pada tahun 2005 ini hingga kini memiliki siswa sebanyak 986 orang, yang terbagi dalam tiga program keahlian, yakni teknik kendaraan ringan, teknik komputer jaringan, dan teknik busana butik. Basuki menjelaskan SMK Negeri I Ngawen untuk sementara hanya akan membuka 1 kelas program teknik alat berat. Untuk penerimaannya dilakukan melalui seleksi secara khusus oleh pihak sekolah dan industri, dalam hal ini PT Hexindo Adiperkasa. “Kami hanya membuka satu kelas dengan kisaran 20-32 orang,†ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga menerima sertifikat ISO Sistem Manajemen Mutu 9001:2008 yang diberikan oleh PT Rheinland. Sertifikat ISO diperoleh karena SMK Negeri I Ngawen dinilai telah memenuhi seluruh standar pendidikan nasional sebagai sekolah rintisan berstandar.
Bupati Gunungkidul yang diwakili oleh Asisten Sekda Bidang Pemerintahan, Eko Subiantoro, S.H., M.Si., menyambut gembira dan mengapresiasi dibukanya program keahlian alat berat di SMK Negeri I Ngawen. Selain menjadi program keahlian yang pertama kali diselenggarakan di wilayah Jawa Tengah dan DIY, program tersebut juga sebagai wujud optimisme dan keseriusan SMK Negeri I Ngawen untuk mencapai kemajuan. “Hal ini tentunya sevisi dengan yang dilakukan Pemda Gunungkidul untuk menciptakan lulusan dengan kompetensi tinggi dan berdaya saing sehingga kami sangat berterima kasih kepada UGM dan PT Hexindo dalam pendampingan dan realisasi pembukaan program keahlian ini,” katanya.
Sementara itu, Manajer PT Hexindo Adiperkasa, N. Dailami Firdaus, menyatakan siap untuk memberikan dukungan pada SMK Negeri I Ngawen. Dukungan akan diwujudkan dalam bentuk pemberian fasilitas berupa penyediaan alat berat untuk kegiatan praktik. “Kami sangat mendukung dibukanya program alat berat di SMK Negeri I Ngawen ini dan siap untuk mengirimkan peralatan yang dibutuhkan,†janjinya. (Humas UGM/Ika)