Masyarakat Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, akan segera memiliki sebuah pasar baru. Pasar yang diberi nama ‘Pasar Kejujuran Jumoyo’ dibangun di bekas area pasar lama yang hancur tertimbun material banjir lahar dingin luapan Kali Putih akibat erupsi Merapi beberapa waktu silam. Pembangunan Pasar Jumoyo menggandeng arsitek UGM, Dr. Ir. E. Pradipto, dalam mendesain dan melaksanakan pembangunan. “Pasar akan didirikan di atas gundukan tanah pasir dan bebatuan banjir lahar dingin Merapi seluas 3.700 meter dengan ketinggian 4 meter dari jalan raya Yogyakarta-Magelang,†kata Pradipto usai presentasi desain bangunan pasar dan penyerahan bantuan pendirian Pasar Kejujuran Jumoyo dari BNI Syariah, Senin (18/6) di Jumoyo, Salam, Magelang.
Pradipto menyebutkan Pasar Kejujuran Jumoyo akan memiliki 14 bangunan kios berbentuk rumah panggung yang terbuat dari bambu, masing-masing berukuran 3×6 meter persegi. Dibangun dengan desain yang berpijak pada nilai-nilai kearifan lokal, pasar ini menggunakan konsep mocopat, yakni empat pancer dan lima arah. Empat pancer berarti bangunan memiliki empat bukaan sisi. Sementara itu, lima arah berarti bangunan memiliki sudut perspektif sebagai ‘yang depan’, baik jika dilihat dari selatan, barat, utara, timur, maupun atas. “Dalam pembangunan pasar, nantinya akan menggunakan 100 persen material lokal seperti bambu dan bahan lainnya,†jelasnya.
Selain pasar, di kompleks tersebut nantinya juga akan dibangun mushola dengan ukuran 9×9 meter persegi. “Untuk konstruksi mushola juga akan dibangun dengan menggunakan material dari bambu,†imbuh Pradipto.
Pradipto mengatakan pengerjaan pembangunan kompleks Pasar Kejujuran Jumoyo akan segera dilaksanakan pada bulan Juli dengan melibatkan mahasiswa dan masyarakat setempat. Pembangunan diperkirakan memakan waktu sekitar empat bulan. “Saya juga akan melibatkan masyarakat setempat dalam pelaksanaan nantinya,†katanya.
Bupati Magelang, Ir. Singgih Sanyoto, menyampaikan apresiasi kepada tim arsitek UGM yang telah membantu dalam mendesain Pasar Kejujuran Jumoyo. Ia berharap dengan adanya pasar baru dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Jumoyo dan sekitarnya. “Kami sangat berterima kasih kepada tim arsitek UGM, yang telah membantu mendesain dan pembangunan nantinya. Dengan didirikannya kembali Pasar Jumoyo yang sebelumnya tertimbun lahar dingin erupsi Merapi diharapkan bisa bermanfaat untuk memulihkan kondisi psikologis masyarakat korban lahar dingin erupsi Merapi di Jumoyo ini,†tuturnya.
Singgih mengatakan erupsi Merapi beberapa waktu lalu memberikan dampak yang cukup besar bagi masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran Kali Putih, termasuk Jumoyo. Banjir lahar dingin telah melumpuhkan perekonomian warganya. “Secara makro, kondisi perekonomian masyarakat Magelang yang terkena dampak banjir lahar dingin memang belum pulih sepenuhnya. Namun, beberapa waktu terakhir sudah mulai menampakkan geliat,†terangnya.
Tokoh masyarakat setempat, H. Nasrudin, berharap dengan didirikannya pasar kejujuran dapat menggairahkan kembali kegiatan perekonomian masyarakat Jumoyo sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di samping hal tersebut, diharapkan pasar ini dapat menjadi sebuah ikon Kabupaten Magelang dan tempat kuliner yang nyaman bagi pengguna jalan yang singgah dan beristirahat. “Harapannya dari pasar kejujuran ini dalam setiap transaksi perdagangan, baik pedagang maupun pembeli bisa bersikap dan berlaku jujur sehingga terbangun lingkungan ekonomi yang sehat,†tambahnya. (Humas UGM/Ika)