YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada menjalin kerja sama internasional dengan Ibaraki University (IU), Jepang. Kedua belah pihak sepakat membuka Program Gelar Ganda (Double Degree) Master Ilmu Pertanian. Penandatangan nota kesepahaman dilakukan oleh Direktur Sekolah Pascasarjana UGM, Prof. Dr. Hartono, dan Dekan Sekolah Pascasarjana Pertanian IU, disaksikan oleh Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc, dan President Ibaraki University, Prof. Yukio Ikeda, Sabtu (23/6), di Ruang Sidang Pimpinan Kantor Pusat UGM.
Pratikno menuturkan kerja sama pembukaan program gelar ganda ini difokuskan pada pertukaran mahasiswa dan staf pengajar. “Dapat dipahami bahwa UGM dan IU harus memajukan kepentingan bersama melalui pendidikan dan penelitian. Komitmen tersebut diperkuat dengan membuka program gelar ganda,†kata Pratikno.
Dikatakan Pratikno bahwa kerja sama ini nantinya tidak hanya berfokus pada bidang pertanian, tetapi juga bidang-bidang yang nantinya dibutuhkan. “Karena UGM ini memiliki banyak prodi, mulai dari program sarjana, pascasarjana, hingga sekolah vokasi,†katanya.
Yang tidak kalah penting, hasil kerja sama juga mampu mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam memberikan kontribusi bagi masyarakat. “Fungsi dari universitas tidak hanya untuk pendidikan dan riset, tapi juga mengadvokasi kebijakan pemerintah dan melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat,†tambahnya.
Sementara itu, Prof. Yukio Ikeda, mengatakan pembukaan master double degree diharapkan dapat memperbesar peluang kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk belajar di Jepang. Bentuk kerja sama lainnya yang tidak kalah penting adalah pengalaman penanganan pasca bencana, seperti bencana gempa bumi, tsunami, dan erupsi gunung berapi. “Indonesia dan Jepang adalah negara yang rawan bencana, kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana harus diperkuat lagi,†pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)