Pencarian informasi tidak hanya terjadi di toko, tetapi juga bisa terjadi di lingkungan internet. Jika kecenderungan terhadap kepastian informasi (KKI) teruji signifikan mempengaruhi pencarian informasi di toko, maka diduga KKI berpengaruh pula terhadap pencarian informasi di internet. “Sejauh ini belum ada penelitian yang menguji hal tersebut. Karenanya, penelitian yang saya lakukan fokus di lingkungan internet,” kata Dra. Kuntari Erimurti, M.M. di Auditorium BRI Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Jumat (29/6).
Menempuh ujian terbuka program doktor FEB UGM, Kuntari berharap penelitiannya menghasilkan temuan baru yang dapat mengungkap hubungan KKI dalam konteks pencarian informasi di internet. Dikatakannya bahwa dalam merespon suatu produk yang sedang dicari konsumen dibutuhkan motivasi epistemik, suatu motivasi terhadap informasi sebagai suatu objek. Dosen Widyaiswara Madya di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Seni dan Budaya, Klidon, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, ini menjelaskan motivasi epistemik seseorang bisa diukur melalui konstruk KKI. Individu dengan KKI tinggi cenderung berhasrat memperoleh jawaban yang definitif secepat mungkin dan melakukan penilaian dengan informasi yang datang lebih awal atau pengalaman yang sudah dimiliki. Sementara itu, individu dengan KKI rendah dapat menikmati ketidaktentuan dan enggan untuk melakukan komitmen dengan pilihan yang pasti.
Dikatakan bahwa pencarian informasi dan evaluasi produk merupakan determinan utama keyakinan terhadap pencarian informasi pra-pembelian di internet. Dengan demikian, keyakinan terhadap pencarian informasi pra-pembelian diduga dipengaruhi oleh aliran berpikir di internet. “Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi pengaruh kecenderungan terhadap kepastian informasi, need for closure pada keyakinan terhadap pencarian informasi pra pembelian, pre-purchase search belief di internet,” jelas perempuan kelahiran Yogyakarta, 9 Januari 1958.
Dari hasil penelitian Kuntari berkesimpulan bahwa hubungan KKI dan aliran berpikir di internet tidak signifikan. Tidak adanya korelasi antara KKI dan aliran berpikir diinternet disebabkan oleh keterbatasan akses informasi dan tidak adanya koherensi antara informasi yang disediakan disitus simulator dengan informasi yang dimiliki partisipan. “Perubahan aliran berpikir di internet tidak dipengaruhi oleh perubahan KKI, namun lebih disebabkan keberhasilan manipulasi lingkungan fisik dan lingkungan internet terhadap variabel aliran berpikir diinternet,” jelasnya saat mempertahankan disertasi Pengaruh Kecenderungan terhadap Kepastian Informasi pada Keyakinan terhadap Pencarian Informasi Pra-Pembelian di Internet. (Humas UGM/ Agung)