YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada (UGM) menjalin kerja sama dengan United Mercury Group (UMG) University. Salah satu butir kerja sama ialah UGM ikut menginisiasi berdirinya fakultas teknik di universitas tersebut. Rencananya, UMG akan membuka empat prodi, meliputi jurusan teknik mesin, teknik sipil, teknik geologi, dan teknik elektro. Realisasi dari bentuk kerja sama adalah dengan mengirimkan tenaga pengajar UMG untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan di UGM. Bahkan, UGM secara khusus ikut serta membantu menyusun kurikulum pendidikan teknik.
Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno, menyambut baik kerja sama tersebut. Menurutnya, hal tersebut membuka peluang bagi akademisi Myanmar untuk menjalin kerja sama dengan mitra di luar negeri pasca dibukanya kran demokrasi di negara tersebut. “Saya harap kerja sama ini memberi manfaat yang lebih baik, tidak hanya antar perguruan tinggi, namun antarmahasiswa dan masyarakat,†katanya.
Pratikno menambahkan tidak menutup kemungkinan pada masa mendatang juga dibuka kerja sama yang lebih luas untuk mendukung proses demokratisasi yang berlangsung di Myanmar. “UGM memiliki berbagai dispilin ilmu, melahirkan lebih dari 200-an ribu alumni, ada yang jadi birokrat, politisi, dan pekerja professional. Pengalaman para alumni ini bisa digali lebih dalam,†tambahnya.
Rektor UMG, Prof. Dr. Aung Shein, mengatakan kerja sama ini membuka kesempatan dan peluang bagi mahasiswa Myanmar untuk mengenyam pendidikan dengan standar kurikulum internasional. Ia menyebutkan UGM merupakan salah satu dari 500 universitas top dunia. Hal itu yang mendorong pihaknya untuk menjalin kerja sama dengan pihak UGM. “Kita berharap lulusan UMG bisa memenuhi kualifikasi sebagai teknisi profesional,†katanya.
Dubes Myanmar untuk Indonesia, Myint Lwin, mengatakan kerja sama antar perguruan tinggi ini akan memperkuat komitmen negara-negara di kawasan Asia Tenggara menuju ASEAN Community 2015. “Tidak hanya kerja sama antara pemerintah, tapi kerja sama antara masyarakat lewat pendidikan,†pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)