Ternyata cukup banyak orang yang tidak dapat berbahasa Jawa, bahkan orang Jawa pun ada yang termasuk dalam kelompok ini. Tak terkecuali para calon dokter asal luar Jawa. Mereka yang tengah berpraktik co-asistensi di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, merasa kesulitan ketika harus berhadapan dengan keluhan pasien yang sebagian besar masyarakat Jawa. Jika salah tangkap arti, bisa-bisa salah pula dalam mendiagnosis penyakit.
Menangkap permasalahan tersebut, Mariana Ulfa, mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM bersama dengan Birrul Qodriyah, Mutik Sri Pitajeng, dan Nurul Abdul Aziz, mahasiswa FEB UGM, menerbitkan buku Kamus Kedokteran Jawa. Buku ini diharapkan membuka khazanah ilmiah terkait dengan berbagai istilah bahasa kedokteran yang pada awalnya sebagian besar menggunakan bahasa latin. “Tentu akan memberi kemudahan komunikasi dan edukasi pada masyarakat, khususnya para pasien, calon pasien, keluarga pasien, dan masyarakat yang dalam keseharian menggunakan bahasa Jawa,” ucap Mutik Sri Pitajeng, di Stana Parahita, Senin (2/7).
Menurut Mutik, hubungan baik antara tenaga kesehatan dan pasien turut berperan dalam proses penyembuhan pasien. Jika dokter atau perawat dapat berbicara halus dalam bahasa ‘kromo’ tentu akan memberikan kesan tersendiri. “Karenanya, Kamus Kedokteran Jawa, KKJ menjadi jurus jitu guna menelusuri keluhan pasien untuk mencegah kebuntuan komunikasi antara tenaga kesehatan dengan para pasien yang sebagian besar berasal dari Jawa,” katanya.
Buku Kamus Kedokteran Jawa yang memuat 200 kota kasa bahasa Jawa bidang kedokteran ini sekarang sudah dapat dibeli di toko-toko buku dengan harga Rp50.000,00. “Seratus mahasiswa FK UGM telah membeli, sekarang dapat pesanan dari mahasiswa-mahasiswa UNS,” tambahnya.
Mutik menjelaskan perbandingan mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) UGM asal luar Jawa dan Jawa sebesar 2:1. Oleh karena itu, kamus ini tentu sangat dibutuhkan. Belum lagi banyak orang Jawa yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. “Termasuk mereka yang bertransmigrasi, Kamus Kedokteran Jawa ini diterjemahkan dalam empat bahasa, latin, Inggris, Indonesia, dan Jawa,” tuturnya.
Kini Mariana Ulfa, Birrul Qodriyah, Mutik Sri Pitajeng, dan Nurul Abdul Aziz tengah menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXV Tahun 2012 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Mereka berharap temuan ilmiah KKJ Kamus Kedokteran Bahasa jawa Kamus Saku Tenaga Kesehatan Jurus Jitu Telusuri Keluhan Pasien Jawa, mampu menunjukkan prestasi terbaik untuk kategori PKM-K Bidang Kesehatan. (Humas UGM/ Agung)