Salah satu upaya mengurangi ketergantungan bibit, bakalan dan daging impor, pemerintah telah mencanangkan “Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDS/K) tahun 2014. Untuk mendukung keberhasilan program tersebut, Fakultas Peternakan UGM melakukan kajian terhadap strategi pengembangan sapi lokal dan silangan. Sebab saat ini keberadaan sapi persilangan di Indonesia, khususnya di pulau Jawa hampir merata dan mengancam plasma nutfah sapi lokal.
Menurut Ir. I. Gede Suparta Budisatria, M.Sc., Ph.D salah satu program penting yang dilakukan dalam rangka mencapai keberhasilan PSDS/K 2014 adalah aspek perbibitan ternak guna menghasilkan bibit unggul maupun bakalan yang akan digemukkan. Pasalnya, bibit sapi potong dalam negeri selama ini dipenuhi dari sumber daya genetik sapi lokal dan silangan. “Sejak tahun 1980an, peternak Indonesia mempunyai preferensi yang sangat tinggi terhadap sapi persilangan,” tuturnya saat berlangsung workshop “Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sapi Lokal dan Silanganâ€, di Fakultas Peternakan UGM, Selasa (3/7).
Gede Suparta menandaskan dalam upaya meningkatkan produktivitas sapi potong dan pelestarian sapi lokal, diperlukan sinergi antar stakeholder yaitu pemerintah, peternak, industri, penyedia sarana produksi peternakan, dan sebagainya. Iapun berharap dari kegiatan workshop ini menghasilkan sebuah keluaran yang dapat dijadikan sebagai salah satu masukan untuk menyusun beberapa skenario dalam design sistem perbibitan sapi potong.
Selaku ketua panitia, Gede Suparta mengungkap bahwa kegiatan workshop untuk melihat tingkat kesiapan masing-masing dinas dalam melaksanakan program pembibitan sapi potong. Sebab Direktorat Perbibitan sedang gencar-gencarnya melakukan program ini, termasuk melakukan uji performence Ternak untuk mendukung program PSDK tahun 2014. “Karenanya dalam workshop dikaji design sistem perbibitan sapi lokal dan silangan yang feasible untuk peternakan rakyat. Juga mengkaji perwilayahan pengembangan sapi lokal dan silangan,” imbuhnya.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Pengembangan Usaha, Ir. Edi Suryanto, M.Sc., Ph.D mengajak semua peserta bersikap optimis atas program swasembada daging sapi dan kerbau di tahun 2014. Sebab dengan bersikap optimis telah melangkah separo bagi suatu keberhasilan program. “Kita harus optimis, karena optimis adalah separo dari kesuksesan. Sebab sukses tidak program PSDSK tergantung dari beberapa faktor pendukung, salah satunya adalah suplai ternak,” katanya lagi.
Workshop digelar Laboratorium Ternak Potong, Kerja dan Kesayangan Fakultas Peternakan UGM, ini tampak hadir pembicara Kabid perbibitan Direktorat Perbibitan Ternak, Fauzizah, S.Pt., M.P, Prof. Dr. Ir. Endang Baliarti, S.U (UGM), Tri Satya Mastuti Widi, S.Pt., M.P., M.Sc, Wahyu Purnomo Hadi, S.Pt dari PT. Santoso Agrindo (Santori), Kepala Dinas Pertanian DIY, Kepala Dinas Peternakan Kebumen dan Kepala UPT Pembibitan Ternak dan Kesehatan Hewan. (Humas UGM/ Agung)