YOGYAKARTA – Sebanyak 98 tim robot dari perguruan tinggi dan SMA mengikuti Kontes Robot Line Follower Ebootec (Elins Robo Competition), Minggu (15/7), di FMIPA UGM. Kegiatan yang diselenggarakan rutin tiap tahun oleh jurusan elektronika dan instrumentasi (elins) bertujuan untuk menumbuhkan kreativitas mahasiswa dan siswa dalam memajukan robotika nasional. “Ini tahun kedua, kita selenggarakan khusus robot line follower,” kata ketua panitia Fariz Alemuda kepada wartawan.
Alasan memilih jenis robot line follower, menurut Fariz, karena jenis robot ini umumnya paling digemari oleh mahasiswa. Bahkan cara kerja lewat robot line follower merupakan tahap dasar dalam pengembangan robot tahap lanjut. “Robot ini yang banyak dikembangkan mahasiswa. Dasar dari teknologi robot saat ini,” ujarnya.
Dalam kontes robot line follower, robot harus mampu mendeteksi garis dari sensor yang dipasang di robot tersebut. Kemampuan robot dalam mengikuti rintangan berupa garis hitam berkelok dalam waktu paling cepat mencapai finish dianggap sebagai pemenang. Namun saat perlombaan berlangsung, tidak jarang robot tidak bisa melaju. Bahkan ada yang melaju namun keluar dari lintasan. “Kita beri kesempatan tiga kali, yang tidak bisa menyelesaikan tugasnya, maka akan didiskualifikasi,”ujarnya.
Dari 98 tim robot yang mengikuti kontes robot ini terdiri 40 tim SMA sedangkan sisanya dari berbagai PT, diantaranya UII, UGM, PENS ITS, UI, ITB, ITS. Pemenang berhak mendapatkan penghargaan berupa tropi gubernur, bupati, dan rektor beserta uang pembinaan. (Humas UGM/Gusti Grehenson)