Guru Besar Harvard Medical School, Prof. Byron J. Good menyampaikan kuliah umum bidang Anthropologi Medis di UGM. Mengangkat tema Building Mental Health Capacity in Multi-Cultural Indonesia : Anthropology, Indonesian Subjectivities, and Post-Colonial Disorders, Prof. Byron mengaku telah lama melakukan penelitian di Indonesia. Ia secara terus menerus mengikuti perkembangan masyarakat mulai era pemerintahan Orde Baru dan akhir masa kejatuhan rezim hingga era reformasi.
Dikatakannya penting melakukan pengembangan fasilitas kesehatan kejiwaan di Indonesia, sebab dari rezim terdahulu hingga kini permasalahan kesehatan jiwa masih kurang mendapat perhatian. Jumlah ahli di bidang kejiwaan atau psikiater di Indonesia sangat sedikit dibanding negara-negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia. “Faktor penyebab tak lain masyarakat Indonesia masih memiliki kepercayaan lebih besar terhadap pengobatan tradisional dalam upaya penyembuhan penderita gangguan jiwa†ujarnya di University Club, Senin (16/7).
Untuk itu, ia berharap porsi perhatian pemerintah terhadap permasalahan kesehatan jiwa ditingkatkan. Sebab tingginya tuntutan hidup masa kini memicu muncul banyak permasalahan di seputar kesehatan jiwa.
Dr. Carla Raymondalexas Marchira, Sp.KJ., seorang psikiater sekaligus peserta kuliah memiliki harapan yang sama. Ia berharap kuliah umum Prof. Byron dapat membuka wawasan dan meningkatkan minat mahasiswa mempelajari bidang Anthropologi Medis. “Kuliah ini penting, karena sepertinya Bidang Athropologi Medis masih terdengar asing di Indonesia,” papar Carla.
Kuliah umum yang dibuka Kepala LPPM UGM, Prof. Dr-Tech. Ir. Danang Parikesit, M.Sc, dihadiri Dekan FIB Dr. Ida Rochani, S.U sekaligus moderator, Prof. dr. Laksono Trisantoro, M.Sc., Ph.D, Dr. Carla Raymondalexas Marchira, Sp.KJ dan Prof. Mary-Jo, istri Prof. Byron. (Humas UGM/ Agung – Andriana Asrini)