Sudah saatnya Pusat Studi-Pusat Studi di UGM menjadi garda depan untuk solusi masalah-masalah bangsa. Dengan posisi strategis yang dimiliki, Pusat Studi diharapkan mampu menjadi leader working group bagi berbagai isue atau masalah yang terjadi ditengah masyarakat. “Mestinya jauh lebih lincah dari mereka yang berada di fakultas karena dengan suasana batin dan pencurahan pikiran, pusat studi diharapkan dapat mengharumkan nama UGM. Itu yang harus dilakukan,” ujar Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Prof. Dr. Suratman, M.Sc, di Griya Persada, Kaliurang, Kamis (9/8) saat membuka rapat koordinasi pusat-pusat studi UGM.
Melalui peran yang dilakukan, pusat studi diharapkan mendukung bagi terbentuknya kemandirian dan kemartabatan Indonesia. Oleh karena itu, aktualisasi berbagai hasil penelitian harusnya bisa menyentuh berbagai permasalahan bangsa. “Karenanya tidak sebatas riset, tapi bagaimana riset memiliki value knowledge untuk solusi permasalahan bangsa, masalah ketahanan pangan, ekonomi kerakyatan, energi dan lain-lain,” imbuhnya.
Dengan demikian, riset UGM dibangun dengan rintisan-rintisan dasar, dan setelah itu mulai dipikirkan riset terapan yang inovatif. Yaitu riset yang mampu didelivery sebagai produk yang bisa menerobos kebutuhan banyak masyarakat. “Produk-produk UGM itu diharapkan dikangeni masyarakat. Itulah image yang akan kita bangun kedepan,” ungkapnya.
Ketua LPPM UGM, Dr. drh. Raden Wisnu Nurcahyo mengatakan rapat koordinasi pusat-pusat studi di UGM berlangsung selama dua hari, 9-10 Agustus 2012 diikuti 35 Pusat Studi. Kegiatan digelar dengan tujuan mensinergikan kegiatan-kegiatan pusat studi di UGM terkait dengan kegiatan pengabdian pada masyarakat. Disamping materi Tri Dharma, pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, dalam rapat koordinasi ini akan disampaikan pula materi tentang tata kelola keuangan, aset dan sumberdaya manusia terkini. (Humas UGM/ Agung)