Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UGM menyerahkan sertifikat tanda lulus mengikuti kuliah kerja nyata (KKN) kepada sembila orang mahasiswa Ehime University Jepang. Penyerahan dilakukan di ruang sidang Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Rabu (15/8) dengan dihadiri Dekan Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr, Wakil Dekan Dr. Ir. Supriyadi, M.Sc dan Ir. Suharno, M.Eng.,M.Eng.Sc, Manajer Pengelola KKN-PPM Dr. drh. Irkham Widiyono dan mahasiswa pendamping dari FTP.
Sertificat kelulusan diberikan sebagai tanda para mahasiswa Ehime telah melakukan pengabdian ditengah masyarakat desa Wonolelo, Sawangan, Magelang selama 16 hari, tanggal 2 – 17 Agustus 2012. Mereka tidak hanya melakukan penanaman 500 pohon Mimba, namun juga melakukan sosialisasi program pasca bencana erupsi Merapi.
Bergabung dengan mahasiswa KKN PPM UGM Unit 40, mahasiswa Ehime tinggal di desa Wonolelo membagi pengalaman cara-cara mengatasi bencana akibat erupsi merapi. Mereka memberi pengetahuan bagaimana cara mengatasi dan menangani bencana sebagaimana yang pernah mereka dapat dari pengalaman di Jepang. Selain itu, mereka mengajak pula anak-anak desa bermain dan mengenalkan origami, serta memberi ceramah tentang Jepang.
“Saya sangat senang dengan kolaborasi ini, dengan pengetahuan dan aktivitas yang dilakukan mahasiswa Ehime University, mau berkontribusi ditengah masyarakat desa. Para mahasiswa tentu bisa memanfaatkan pengetahuan ini untuk kedepannya,” papar Dr. drh. Irkham Widiyono, Manajer Pengelola KKN-PPM dalam sambutannya.
Irkham Widiyono berharap dengan pengalaman yang didapat mampu menjadi bekal dalam meniti karir di masa depan. Disamping itu, semua pengalaman yang telah diperoleh mampu dikembangkan dan ditularkan pada masyarakat Jepang.
Djagal Wiseso Marseno memberikan apresiasi tinggi pada sembilah mahasiswa Ehime University yang telah mau tinggal di tengah masyarakat desa. Mereka dinilai mau beradaptasi dan belajar ditengah masyarakat. “Sebagai generasi penerus di masa depan, pengalaman ini tentu sangat berharga,” tuturnya.
Kata Dekan, pemberian sertifikat berarti para mahasiswa Ehime University telah lulus seleksi dan mampu menunjukan relasi hidup berdampingan dengan penduduk desa. Sebab beradaptasi dengan cara hidup dan budaya yang baru secara cepat bukanlah perkara mudah. “Semoga ini menjadi modal anda, dan berceritalah kepada banyak teman tentang pengalaman program ini,” pesannya.
Meski sempat rawat inap akibat beradaptasi dengan menu masakan desa,Thositaka Akebi, mahasiswa Ehime University mengaku senang mengikuti program KKN di Wonolelo. Ia bersama teman-teman lainnya sempat dikenalkan belajar bertani dan budaya masyarakat. Terlebih pengenalan menu-menu masakan Jawa, dan baginya hal ini menjadi pengalaman sangat baru. “Sangat senang dan saya ingin mengulanginya, sempat saya mengajak anak-anak desa Wonolelo bermain dan mengenalkan origami,” katanya terkesan. (Humas UGM/ Agung)