“Gajinya Euro ya?†tanya presenter Rossy Silalahi.
“Euro itu apa, sih?†ujar Ahmad Yuniarto kembali bertanya.
“Kok bisa sih, nggak bisa ngomong bahasa inggris jadi bos perusahaan multinasional?,†Tanya Rossi selanjutnya.
Chairman Schlumberger Indonesia ini hanya tersenyum. Alumnus jurusan teknik elektro UGM ini jadi ‘bintang’ dalam talkshow Rossy Goes to Campus, di Fakultas Teknik, Jumat (7/9) malam itu. Selain Yuniarto, presenter kondang Rossy Silalahi mengundang Irjen Kementerian PU, Dr. Ir. Basuki Hadimulyo, M.Sc, budayawan dan mantan asisten pribadi Gus Dur, Al-Zastrow, dan anggota personil band hip hop Yogyakarta Mohammad Marzuki alias Juki.
Rossy mengatakan Fakultas Teknik UGM menjadi kampus ke sebelas yang dikunjungi dalam roadshow Rossy Goes to Campus. Acara tersebut bertujuan memberikan semangat kepada mahasiswa untuk optimis membangun Indonesia di masa depan. Tiap kali digelar, Rossy menghadirkan para tokoh yang dianggap sukses di bidangnya untuk berbagi cerita dan pengalaman kepada para mahasiswa.
Ahmad Yuniarto, bercerita dia masuk kuliah tahun 1986 di jurusan teknik elektro. Setelah lulus lima tahun kemudian, Yuniarto melamar ke salah satu perusahaan asing. Kendati tidak bisa berbahasa inggris dengan baik tapi dia dengan percaya diri mengikuti seleksi perusahaan minyak dan gas milik Perancis tersebut. “Yang buat percaya diri, perusahaan internasional memilih saya tidak bisa berbahasa inggris. Jika orang lain percaya kepada saya, alangkah bodohnya saya yang tidak percaya dengan saya,†Tapi kok bisa jadi Direktur? “Asal kita mau bekerja lebih keras, belajar lebih dari yang lain, menderita sakit dari yag lain, semuanya pasti bisa,†sambungnya.
Selama sekolah, kuliah hingga bekerja, kata Yuniarto, dia selalu memegang dan meyakini, mimpi yang dimilikinya untuk jadi penyemangat. Dan selalu menjadikan setiap angan yang dimilikinya agar bisa jadi nyata. “Selain mimpi, ada hal lain yakni keadaan. Saat lulus smp takut masuk ke sma negeri. Takut tidak lolos. Tapi coba-coba akhirnya bisa lolos tes dan diterima. Hal kecil seperti ini sebagai fondasi meningkatkan kepercayaan diri,†ujarnya.
Basuki hadimulyo, memberi wejangan agar para mahasiswa teknik agar tidak bersikap minder dan selalu percaya diri. Bertindak jujur, ikhlas dan menjaga militansi. Dengan berbuat jujur, kata Basuki, seseorang akan lebih berani mengambil keputusan karena tidak ada perlu ditakuti. Selanjutnya, selalu ikhlas dalam menjalankan pekerjaan. Tapi, yang tidak kalah penting, tambahnya, selalu menjaga militansi dengan menggunakan produk dalam negeri. “Tidak cukup sekedar mencintai, tapi membeli dan menggunakan produk bangsa sendiri,†katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)