Dalam usianya yang hampir setengah abad, Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM secara konsisten mengemban visi dan misi untuk menghasilkan sumber daya manusia terdidik dan berkualitas di bidang keilmuan teknologi pertanian sekaligus memiliki karakter yang terpuji. Sumber daya manusia diperlukan guna mendukung pembangunan bidang pertanian dan mentransformasikannya secara bertahap menuju bentuk pertanian berorientasi industri yang tangguh dan berkelanjutan. “Karena itu, visi UGM menjadi universitas penelitian terkemuka di dunia, world class research university, secara tidak langsung telah memberikan mandat bagi FTP UGM untuk merumuskan visi sebagai pusat unggulan, center of excellence, dalam penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi di bidang pangan dan agroindustri,” tutur Dekan Prof. Dr. Ir. Djagal W. Marseno, M.Agr. di Auditorium FTP UGM, Rabu (19/9).
Oleh karena itu, orientasi pengembangan FTP UGM ke depan berada dalam koridor good faculty governance sebagai dasar untuk menghasilkan lulusan dan karya profesional di tingkat nasional dan internasional. Untuk mewujudkan idealisme dan cita-cita tersebut diperlukan langkah perencanaan yang cermat, kerja sama, dan kerja keras. “Untuk itu, secara konseptual road map pengembangan FTP tahap pertama, 2004-2008, meletakkan dasar-dasar untuk penyelenggaraan good faculty governance dan tahap kedua, 2008-2012, fokus pada menumbuhkan dasar-dasar good faculty governance melalui strategi kesehatan organisasi, profesionalisasi, dan Internasionalisasi melalui networking, KOPINet,” tambahnya.
Pada usia ke-49 FTP UGM, kesehatan organisasi berfokus pada terbentuknya sistem manajemen mutu yang kuat untuk menyelenggarakan organisasi fakultas. Profesionalisme diarahkan pada peningkatan produktivitas dan pengakuan kompetensi dosen serta karyawan. Sementara itu, internasionalisasi berfokus pada kerja sama nasional dan internasional melalui networking.
Pada acara puncak Dies ke-49 FTP UGM, Rektor Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc. berharap FTP maju pesat setelah mengalami beberapa kali pindah ruang kuliah dari Sekip ke Bulaksumur. FTP diharapkan secara signifikan memberikan kontribusi pada bangsa dan negara, masyarakat ilmu pengetahuan, dan civitas akademika. “Sangat ironis, jika sebagai negara agraris berbagai bahan baku pangan masih impor, bahan pangan beras, garam, kopi, kakao, dan berbagai bahan pangan lainnya. Padahal, industri pertanian kita dari hulu hingga hilir jika digarap secara betul, saya yakin industri pertanian kita bisa mengantar menjadi bangsa yang mandiri,” kata Rektor. (Humas UGM/Agung)