Pusat Unggulan Regional atau Regional Center of Expertise (RCE) Yogyakarta mengirimkan 6 orang anggotanya yang merupakan peneliti UGM dalam 7th Global RCE Conference yang dihelat di Tongyeong Korea 21-25 September lalu. Konferensi diikuti 150 partisipan internasional dan 200 partisipan lokal.
RCE merupakan jaringan dunia yang terdiri dari organisasi pendidikan formal, informal dan non-formal yang bergerak untuk mempromosikan dan mengimplementasikan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (EfSD) kepada masyarakat lokal. Adapun RCE Yogyakarta yang berpusat di UGM merupakan salah satu anggota aktif dari sekitar 200 RCE di seluruh dunia yang dikoordinasi oleh United Nations University-Institute of Advance Studies Jepang. UGM secara resmi diterima sebagai anggota RCE pada tahun 2007 berbasis kegiatan KKN PPM di DIY.
Azri Faisal Nabhan, staf RCE Yogyakarta menyebutkan dalam konferensi tersebut RCE Yogyakarta mengirimkan enam peneliti UGM yaitu Dr. Hargo Utomo (FEB), Dr. Siti Syamsiah (Teknik Kimia), Dr. Rachmawan Budiarto (Teknik Fisika), Dr. Budi Prayitno (Teknik Arsitektur), Dr. Puji Astuti (Farmasi), dan Dr. Wiratni Budhijanto(Teknik Kimia). Keenamnya mempresentasikan praktik pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan dan masuk dalam kompetisi RCE ESD Award yang terdiri dari enam kategori. “Lima diantaranya masuk dalam kategori Bridging local and global perspectives on sustainable development dan satu kategori masuk dalam kategori Contribution to innovative multi-stake holders learning and educational processes for sustainable development,†jelasnya dalam rilis yang dikirim Jum’at (28/9).
Lebih lanjut Azri menyampaikan lima praktik pendidikan EfSD pertama yang dipersentasikan adalah “An Integrated Model for Social-Economic Recovery Post Merapi Eruption†oleh Dr. Hargo Utomo, “Demo Plant on Biogas from Fruit Waste: Towards an effective connection and learning process of multi stakeholders in sustainable resource recovery†oleh Dr. Siti Syamsiah, Preparing Green Economics through Synergy among Courses in Engineering Physics Gadjah Mada University†oleh Dr. Rachmawan Budiarto, Kampong Upgrading and Greening: Enabling and learning Processes for Consolidation-based Urban Settlement Redevelopment†oleh Dr. Budi Prayitno, dan Sustainable Village: A pilot project for a socially constructed technology as the foundation of a sustainable way of living in harmony with nature oleh Dr. Wiratni Budhijanto. Sedangkan kategori lainnya di wakili oleh Dr. Puji Astuti, M.Sc., Apt dengan topik “Biodiversity and Conservation of Indonesian Medicinal Plants: Sustainable Use and Standardizationâ€.
Dalam konferensi tersebut, lanjutnya, kegiatan KKN PPM UGM secara eksplisit diakui sebagai salah satu program yang berhasil dalam mepromosikan dan mengimplementasikan EfSDkepada masyarakat lokal. “Pernyataan ini diberikan oleh Dr. Hans van Ginkel, salah satu co-founding father dari RCE yang pernah menjabat rektor UNU-IAS,†pungkasnya.(Humas UGM/Ika)