YOGYAKARTA – Erosi dan sedimentasi pantai biasanya diatasi dengan cara membangun struktur pelindung pantai. Salah satu contoh struktur pelindung pantai adalah struktur groin yaitu struktur pelindung pantai yang dapat mengendalikan angkutan sedimen menyusur pantai. “Bangunan groin digunakan untuk mengendalikan pergerakan sedimen menyusur pantai sehingga angkutan sedimen menyusur pantai menjadi berkurang atau berhenti,†kata Dosen Teknik Kelautan, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin Makassar, Hasdinar Umar, dalam ujian terbuka promosi doktor di Fakultas Teknik UGM. Bertindak selaku promotor Prof. Ir. Nur Yuwono, Dip.HE., Ph.D, Ko-Promotor Prof. Ir. Radianta Triatmadja, Ph.D dan Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D.
Dalam disertasinya, dia menerangkan kecepatan groin adalah parameter struktur groin permeable yang mempengaruhi besarnya arus menyusur pantai. Semakin kecil persentase kerapatan grogin, maka semakin besar arus yang dapat melewati struktur groin. “Arus menyusur pantai dapat dikendalikan oleh struktur groin melalui melalui besar kecilnya persentase kerapatan groin,†ujarnya.
Dari hasil penelitiannya, kerapatan groin 54 persen mampu mereduksi arus sebesar 53,65 persen dan kerapatan groin 47 persen mampu mereduksi arus sebesar 50,32 persen. Untuk menentukan besarnya arus yang akan direduksi dapat dilakukan dengan mengatur besar kecilnya kerapatan groin.
Sedangkan mengetahui besarnya arus menyusur pantai sebelum ada groin permeable dan besarnya arus menyusur pantai yang ingin direduksi maka dapat ditentukan lewat desain kerapatan groin dan dimensi struktur groin. (Humas UGM/Gusti Grehenson)