YOGYAKARTA-Hubungan antara institusi pendidikan tinggi peringkat dunia di era global saat ini merupakan hal penting terutama untuk meningkatkan mutu pendidikan dan penelitian maupun penerapannya di berbagai bidang keilmuan. Terkait hal inilah bertempat di Vice President Meeting Room, University Hall, University of Tsukuba delegasi UGM yang terdiri dari Dr.T.Yoyok Wahyu Subroto dan Dr. Diananta Pramitasari , Selasa (2/10) mengadakan pertemuan dengan Prof. Dr. Yutaka Tsujinaka, Vice President University of Tsukuba. Pada kesempatan itu Tsujinaka didampingi oleh Prof. Dr. Kazuo Akiyama, Director Department of Global Activities dan Prof.Dr. Masaru Adachi, Head of International Affairs serta Prof. Yasufumi Uekita dari Graduate School of Comprehensive Human Sciences.
Dalam kunjungan tersebut Dr.T.Yoyok Wahyu Subroto menyampaikan pentingnya program kerjasama yang selama ini dilakukan oleh beberapa dosen UGM dengan para Professor dari University of Tsukuba. Hal ini lebih dikukuhkan lagi dengan dokumen Nota Kesepahaman (Memory of Undertanding/MoU) di level kedua universitas.
“Kerjasama antara kedua belah pihak telah dirintis sejak tahun 1999 silam dan saat ini terus kita tingkatkan,â€papar Yoyok.
Kerjasama antara kedua belah pihak yang melibatkan para peneliti dan dosen, kata Yoyok, telah dirintis sejak tahun 1999 silam. Saat itu Prof. Djoko Legono dari Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan mengadakan kerjasama dalam skim Projek ISDM-JICA. Hal itu dilanjutkan dengan kunjungan Prof. Miyamoto dari University of Tsukuba ke UGM untuk kerjasama penelitian di bidang bencana alam pada 2008.
“Berbagai kegiatan kemudian dilakukan lebih intensif ditunjukkan oleh program kerjasama penelitian di bidang Life Science and Environment yang didukung oleh Fakultas Teknik, UGM,â€kata Yoyok.
Program tersebut kemudian disusul pada 2012 oleh kerjasama penelitian di bidang Revitalization of Traditional Village yang didukung pula oleh University of Tsukuba dan UNESCO melalui Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan.
Sementara itu Tsujinaka pada kesempatan itu menyatakan bahwa kerjasama di level Fakultas perlu sekali diperluas di tingkat universitas agar peluang para dosen dan peneliti di kedua universitas dapat lebih efektif. Dinyatakan oleh Prof. Tsujinaka bahwa University of Tsukuba saat ini telah mengembangkan teknologi unggulan di bidang robotic guna membantu para lansia memiliki kompetensi dalam hal angkat beban.
“Teknologi robotic ini tengah kita kembangkan khususnya bagi para lansia,â€tutur Tsujinaka.
Ditambahkannya, pengembangan ilmu di bidang kedokteran sudah sangat maju di University of Tsukuba. University of Tsukuba juga sangat tertarik untuk mengembangkan kerjasama di bidang Art, Design and Culture. Untuk itu University of Tsukuba akan segera memproses dokumen MoU yang diharapkan dapat memayungi semua kegiatan kerjasama akademik di kedua universitas yang antara lain adalah pengiriman masing-masing mahasiswa di kedua universitas untuk tugas belajar baik program degree maupun non-degree selain program kerjasama yang sudah lazim dilakukan yaitu penelitian, seminar dan publikasi (Humas UGM/Satria AN)