Pusat Studi Pancasila Universitas Gadjah Mada mendukung penyelenggaraan Lomba melukis dan mewarnai bertema ‘Cinta Negeri ku Indonesia’ pada hari Minggu, tanggal 30 September 2012. Bagi PSP UGM lomba melukis dan mewarnai menjadi media strategis dalam pembudayaan nilai-nilai Pancasila. Apalagi lomba bertema “Cinta Negeriku Indonesia”, tentu ia tidak hanya sekedar mencari yang terbaik, namun bisa menjadi sarana mendekatkan dan membudayakan sekaligus mengekspresikan lambang-lambang negara dengan berbagai keberagaman suku dan agama.
Ketua Panitia Lomba Melukis dan Mewarnai ‘Cinta Negeri ku Indonesia’, Jati Nurcahyono mengatakan kegiatan digelar sebagai salah satu upaya pembudayaan nilai-nilai Pancasila di masyarakat melalui pendidikan di luar sekolah. Bahwa lomba melukis dan mewarnai Burung Garuda Pancasila sebagai salah satu media untuk memperkenalkan kembali Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah bangsa di kalangan generasi muda.
“Yang penting untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan di kalangan pelajar Indonesia. Kami berterimakasih kepada Universitas Gadjah Mada yang telah mendukung kegiatan ini tidak hanya dari sisi substansi lomba saja tetapi juga dengan bantuan hadiah trophy juara 1 untuk semua kategori, bendera merah putih, 300 pin bendera merah putih dan Pancasila untuk semua peserta lomba,” ujar Jati Nurcahyo di UGM, Rabu (3/10).
Lomba melukis dan mewarnai berlangsung meriah diikuti oleh 200an lebih peserta dari tingkat PAUD hingga SMA di DIY dan sekitarnya. Sebagian peserta berharap lomba menggambar semacam agar dilaksanakan secara berkala supaya generasi muda semakin mencintai Pancasila dan bangsa Indonesia.
Bahkan para peserta sangat berharap melalui lomba ini mampu menanamkan nilai-nilai Pancasila. Dian Hari, salah satu peserta dari dari SMA N 1 Sewon Bantul turut prihatin atas aksi tawuran pelajar akhir-akhir ini. Ia berharap agar generasi muda mau belajar budaya Indonesia dan menjadi pemuda Indonesia yang sesungguhnya, sehingga aksi-aksi tawuran dapat dihindari. “Karenanya untuk seorang pemuda, seperti kita-kita ini dituntut agar mau maju dan berbuat sesuatu yang lebih baik lagi untuk bangsa,” kata Dian.
Diasma Sandi Swandaru, selaku Tim Pendamping dan Pengawas dari Pusat Studi Pancasila Universitas Gadjah Mada menjelaskan aplikasi dan kontekstualisasi pemahaman nilai-nilai Pancasila pada dasarnya sudah tumbuh dan melekat di dalam masyarakat kita. Hal ini terlihat dari pemahaman hasil-hasil lomba lukisan yang menggambarkan lambang-lambang negara seperti gambar Pancasila, bendera merah putih, keberagaman suku bangsa, simbol-simbol keberagaman agama serta kepulauan Indonesia. “Hal yang perlu diperkuat dan terus ditingkatkan adalah persoalan sosialisasi dan pembudayaan nilai-nilai Pancasila agar selalu konsisten dilakukan supaya tidak terjadi distorsi dan komunikasi antar generasi,” ujar Diasma. (Humas UGM/ Agung)