YOGYAKARTA-Maraknya aksi tawuran yang dilakukan oleh para pelajar maupun mahasiswa akhir-akhir ini membuat keprihatinan banyak pihak. Salah satunya di kalangan perguruan tinggi. Sehubungan dengan hal itulah maka para penggiat studi kepemudaan dari 10 perguruan tinggi se-Indonesia mendeklarasikan ASKI (Asosiasi Studi Kepemudaan Indonesia) di UGM, Rabu (3/10) petang. Sepuluh perguruan tinggi tersebut adalah UGM, Undip, UI, USU, Unair, Universitas Tanjungpura, Universitas Mataram, Universitas Hasanudin, Universitas Sriwijaya (Unsri) dan Universitas Syiah Kuala.
“Salah satunya sebagai bentuk keprihatinan serta merespon maraknya tawuran pelajar akhir-akhir ini,â€ujar Direktur Youth Studies Centre (YouSure) UGM, Dr. Najib Azca pada acara pertemuan dan lokakarya Pengembangan Studi Kepemudaan, 2-3 Oktober 2012 di kampus FISIPOL UGM.
Najib menjelaskan salah satu bentuk usulan yang muncul dalam pertemuan tersebut adalah perlunya riset secara sistematis dan komprehensif tentang fenomena perkelahian pelajar, khususnya di kota-kota besar. Selama ini, tanpa basis pengetahuan dan riset yang solid dan komprehensif, terlihat pola kebijakan dan penanganan terhadap persoalan ini hanya parsial, ad hoc, serta baru menyentuh symptom (gejala permukaan) dan belum menangani konteks serta akar sosial, politik, ekonomi dan kultural dari persoalan tersebut.
“Dengan riset mendalam diharapkan ada pemahaman yang utuh dan memadai tentang kompleksnya persoalan perkelahian pelajar ini,â€imbuh staf pengajar Jurusan Sosiologi UGM ini.
Senada dengan Najib, Dekan FISIP Unsri, Dra. Dyah Hapsari ENH, M.Si. menilai sebagai aset penerus bangsa perlu pengelolaan yang lebih terintegrasi terhadap para pemuda dan pelajar Indonesia. Selama ini kebijakan dari pemerintah yang terintegrasi dan pro terhadap para pemuda masih minim.
“Mudah-mudahan hadirnya ASKI ini bisa ikut meningkatkan potensi maupun kesejahteraan para pemuda Indonesia,â€tutur Dyah.
Sementara itu Deputi Menpor, Lalu Wildan yang hadir dalam acara tersebut menyambut baik hadirnya ASKI. Ia berharap ASKI bisa menjadi mitra strategis bagi pemerintah dalam pengembangan dan advokasi kebijakan kepemudaan nasional yang berbasis pengetahuan dan riset.
Menurut Lalu, salah satu solusi agar para pemuda dan pelajar memiliki aktifitas dan bebas berekspresi adalah dengan memberikan fasilitas olahraga seperti GOR. Kemenpora sejauh ini setidaknya sudah membangun 11 gelanggang olahraga di beberapa daerah.
“Saya berharap ASKI menjadi jejaring serta menjadi wahana komunikasi dan kolaborasi bagi pusat kajian kepemudaan di perguruan tinggi untuk pengembangan studi kepemudaan di berbagai daerah,â€harap Lalu (Humas UGM/Satria AN)