YOGYAKARTA – Rektor UGM Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.,Sc., menjanjikan Gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) UGM atau sering disebut Gedung Kesenian Koesnadi untuk dimanfaatkan sepenuhnya bagi seniman dan akademisi dalam kegiatan pameran, diskusi, dan pentas seni. “Kita tidak ingin mempersulit seniman dan akademisi untuk saling belajar di UGM,†kata Rektor UGM usai melantik pengurus baru Korps Pegawai Universitas Gadjah Mada (Korpagama), Kamis sore (4/10), di ruang Balai Senat.
Sesuai dengan tujuan awal pendirian gedung Kesenian Koesnadi, digunakan untuk kepentingan masyarakat. “Kita ingin membuka PKKH untuk DIY. Bukan saja untuk UGM tapi media pembelajaran untuk DIY dan Indonesia,†kata Rektor.
Menurut hemat Rektor, kebijakan yang diambil ini untuk melaksankan amanat dan pesan alm. Prof Koesnadi Hardjasoemantri agar UGM selalu harus merangkul masyarakat. “Dia mengibaratkan UGM itu seperti jempol ibu jari, meski besar tapi akan tetap tidak bisa berbuat apa-apa tanpa bertautan dengan jari-jari yang lain,†kata Rektor menirukan.
Rencananya, pemanfaatan gedung tersebut akan disampaikan bersamaan dengan acara deklarasi Komitmen Keindonesiaan yang disampaikan oleh Rektor-rektor 30 PT se-DIY, bertepatan perayaan hari sumpah pemuda 28 Oktober mendatang. Deklarasi tersebut juga dilaksanakan di gedung kesenian Koesnadi.
Dalam pelantikan Pengurus Korpagama, 2012-2017, Prof. Drs. Kuncoro, Ph.D dilantik sebagai ketua Korpagama menggantikan Prof. Dr. Ir. Susamto Somowiyarjo, M.Sc. Acara pelantikan tersebut sekaligus mengangkat 70 pengurus baru korpagama UGM. (Humas UGM/Gusti Grehenson)