Mahasiswa UGM kembali menunjukkan partisipasinya di kancah internasional. Kali ini, empat mahasiswanya turut berpartisipasi dalam kongres International Union for Conservation of Nature (IUCN) 2012 yang berlangsung 6-15 September lalu di Jeju, Korea selatan. Mereka adalah Binsar Liem Sihotang , Merlinda Kresti, Yulius Nico Wahyu M yang merupakan mahasiswa Fakultas Kehutanan dan Carolina Astri mahasiswa Jurusan Antropologi FIB.
Dalam forum tersebut diikuti lebih dari 10.000 peserta dari berbagai belahan dunia baik anggota maupun di luar keanggotaan IUCN. Membahas dua agenda penting yakni forum meeting dan assembly meeting.
Binsar Liem menuturkan dalam rilis yang dikirim Selasa (9/10), forum meeting membahas berbagai isu konservasi lingkungan yang tengah berkembang saat ini. Adapun isu yang didiskusikan dibagi kedalam tujuh kategori yaitu workshop session, knowledge café, pavilion event, conservation campus, poster, social events dan world leaders dialogue. Sementara pada assembly meeting yang merupakan pertemuan bagi anggota IUCN lebih banyak membahas anggaran dasar dan anggaran rumah tangga IUCN, program kerja kedepan, serta pemilihan pengurus harian IUCN untuk empat tahun kedepan.
Disebutkannya, mengangkat tema “Nature +†pertemuan ini diharapkan dapat diperoleh solusi untuk mengatasi berbagai persoalan global seperti perubahan iklim, pembangunan sosial dan ekonomi, serta ketahanan pangan.
Lebih lanjut disampaikan Binsar Liem, Indonesia saat ini belum menunjukan peran aktif dalam kongres IUCN. Pasalnya, hingga kini belum ada delegasi ataupun anggota IUCN Indonesia yang duduk dalam kepengurusan periode 2012-2016, baik tingkat direksi maupun dewan penasehat. Padahal Indonesia menjadi kawasan konservasi yang cukup berperan di tingkat dunia. Untuk itu peran pemuda Indonesia sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan yang ada. “Sebagai penerus bangsa Indonesia kami merasa harus berpartisipasi aktif dalam peningkatan pengetahuan dalam segala bidang, salah satunya dengan mengikuti kegiatan ini. Harapanyya dengan partisipasi aktif dari pemuda kelak jika menjadi pemimpin bangsa dapat meneruskan program para pemimpin di masa kini bahkan melakukan inovasi yang lebih maju, urainya. (Humas UGM/Ika)