Salah satu permasalahan utama yang sering dijumpai pada pasien stroke, khususnya stroke iskemik adalah kejadian odem otak yang mengakibatkan terjadinya perburukkan. Meski kedatangan pasien ke rumah sakit (jendela terapi) kurang dari dua belas jam, faktor resiko sudah terkontrol, tidak ada komplikasi dan sudah diberikan terapi standar sesuai dengan kondisi pasien, namun hingga saat ini upaya-upaya tersebut seringkali gagal mencegah perburukan kondisi akibat odem otak.
Dr. dr. Ismail Setyopranoto, Sp. S(K) staf pengajar Fakultas Kedokteran UGM berpandangan terdapat peran angiogenesis pada kerusakan saluran darah otak sehingga menyebabkan adem otak progesif pada pasien stroke iskemik yang berakibat terjadi perburukkan. Salah satu agen angiogennesis tersebut adalah Vascular Endothial Growth Factor-A (VEGF-A). “Buku inilah yang menjelaskan tentang pengaruh penurunan kadar VEGF-A terhadap kejadian odem otak pada pasien stroke iskemik akut,” katanya di kampus setempat, Kamis (19/10) saat meluncurkan buku karyanya berjudul “Pengaruh Penurunan Kadar Vascular Endothial Growth Factor-A (VEGF-A) Terhadap Kejadian Odem Otak Pada Pasien Stroke Iskemik Akut”.
Buku setebal 228 halaman, ini bersumber dari desertasi penulis dan pengalamannya ketika bekerja di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito, Yogyakarta. Penulis terus melakukan pendalaman terhadap penyakit stroke khususnya terhadap patofisiologi dan patobiologi yang menyertainya berdasarkan reaksi-reaksi biokimia yang terjadi pada pasien stroke pada fase akut. “Pengaruh VEGF-A terhadap kejadian odem otak pada pasien stroke iskemik akut belum pernah diteliti, sehingga buku ini diharapkan menjadi sumbang pemikiran untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” ungkapnya.
Pembedah buku Prof. Dr. dr. Samekto Wibowo, Sp. S(K)., Sp.SFK menilai format buku jauh lebih baik dibanding desertasi asli sebagai sumber bahan. Oleh karena itu, ia berharap buku ini bisa dibaca masyarakat luas. “Buku ini perlu dan sangat baik, terlebih untuk mereka yang berkecimpung di bidang syaraf, sebab kejadian odem otak semakin banyak dan variatif,” katanya. (Humas UGM/ Agung)