YOGYAKARTA – Memperingati hari sumpah Pemuda, Minggu (28/10), ratusan pelajar dari perwakilan 10 SMA/SMK DIY menampilkan flashmob dance ‘Ini Indonesia’. Hasil kreasi perpaduan tari tradisional dan hiphop tersebut ditampilkan selama 15 menit kawasan titik Nol Kilometer, Yogyakarta. Sebagai bentuk ekpresi semangat, kebanggaan dan kecintaan pelajar DIY pada tanah air.
Para pelajar ini kemudian secara serentak membacakan Deklarasi Sekolah Indonesia Sejahtera, yang isinya tentang kecintaan mereka pada tanah air, komitmen menjunjung tinggi nilai budaya, disiplin serta adab dan etika. Selanjutnya, mereka berjanji untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan serta berkomitmen untuk saling menjaga dan tidak saling menjatuhkan. Secara simbolis, deklarasi tersebut disampaikan langsung kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X melalui Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga, Dra. Kadarisman Baskara Aji, MM dan Dekan Fakultas Psikologi Dr. Supra Wimbarti, M.Sc.
Psikolog sekaligus ketua panitia acara, Prof. Amitya Kumara, M.S., mengatakan deklarasi pelajar tersebut didorong atas marak munculnya aksi kekerasan dan tawuran di dalam dan luar lingkungan sekolah. “Sekitar 40 persen pelajar menganggap lingkungan keluarga dan sekolah dianggap lingkungan yang kurang menyenangkan. Mereka merasa lingkungan di luar sekolah dan keluarga menjadi lebih baik,†katanya
Pernyataan deklarasi antar pelajar dengan berabagai sekolah tersebut sebagai bentuk kampanye anti kekerasan di lingkungan sekolah dan keluarga. Karena itu diperlukan keterlibatan dan peran aktif Pelajar dalam menciptakan lingkungan sekolah sejahtera. “Deklarasi semakin meneguhkan semangat keistimewaan DIY melalui keistimewaan pelajarnya,†katanya.
Dekan Psikologi UGM, Dr. Supra Wimbarti, M.Sc., mengatakan permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat berdampak menurunnya tingkat keharmonisan keluarga, antar warga di sekolah dan sekolah dengan masyarakat. DIY sebagai kota pendidikan seharusnya tetap dirajut bersama. DIY sebagai kota pendidikan dan kearifan lokal, para pelajar perlu mencontohkan perilaku berbudaya dan sopan santun tinggi. “Kita ingin mendorong peningkatan kesehatan mental masyarakat. Ranah sekolah salah satu yang dipilih,†ujarnya.
Febriska Nur Fitriyana, pelajar dari SMAN 11 Yogyakarta, menuturkan keikutsertaannya mengikuti deklarasi dan flashmob dance untuk menambah semangat dirinya terus giat belajar. Karena menurutnya momen hari sumpah pemuda, hari dimana para pemuda di tahun 1928 mendeklarasikan semangatnya untuk Indonesia. “Sebagai palajar kita harus lebih semangat belajarnya,†kata anak pertama dari bersaudara yang menetap di daerah kotagede ini. (Humas UGM/Gusti Grehsnon)